PIDIE - Lembaga Swadaya Masyarakat Jaringan Aspirasi Rakyat
Aceh (Jara) meminta pemerintah daerah dan dinas sosial kabupaten Pidie, Aceh,
agar memperhatikan penyandang cacat dan memberikan life skill untuk melatih
mereka supaya mampu mandiri dan membuka usaha sesuai kemampuan yang
dimilikinya.
Menurut
Jurubicara LSM Jara, Teuku Musliadi, SH, Sabtu (10/10/2015) mengatakan, penyandang
cacat di kabupaten Pidie yang tersebar di beberapa kecamatan didominasi
oleh pria dan mereka mengadu nasib mencari sedekah.
Hampir
ribuan lebih penyandang cacat disabilitas di kabupaten Pidie baik yang
mengalami cacat semenjak lahir maupun cacat kecelakaan bahkan ada yang cacat
pada saat Aceh dilanda tsunami.
"Mereka
tidak bisa berkerja karena keterbatasan fisik dan skill, seperti Sukri dan
Bahagia yang pernah mengikuti pelatihan skill di Palembang, sekarang mereka
sudah membuka usaha servis AC. Sukri di blok bengkel dan Bahagia di Blang Asan
membuka servis elektronik," ujar Musliadi.
Untuk
itu, Jara berharap kepada Pemda setempat agar mau memberikan life skil bagi penyandang cacat
yang lainnya yang ada di kabupaten Pidie saat ini.
Selama
ini, sambungnya lagi, program-program pemerintah di daerahnya bagi penyandang
cacat lebih didorong rasa kasihan atau iba. Ketika ada bantuan yang disalurkan
dinas sosial, misalnya, tidak ada pendampingan dan pelatihan kepada penyandang
cacat supaya bantuan itu membuahkan hasilnya agar supaya mereka ada kemandirian
secara sosial dan Bangkit dari keterpurukan ekonomi.[Razali]