Lokasi kejadian |
MEDAN – Tindakan
kriminalitas di Kecamatan Medan Denai, Sumatera Utara semangkin meresahkan. Para pelaku kejahatan tidak pandang bulu untuk
memilih korbannya, orang yang sakitpun menjadi korban kebrutalan bandit jalanan
tersebut.
Kejadian kurang beruntung
dialami oleh Rina br Manulang (53) Pasien Puskesmas Bromo Kecamatan Medan Denai
menjadi korban penjambretan di Jalan Ikhlas Simpang Puskesmas Bromo, Jumat
(23/10/2015) pukul 09.00 WIB. Tas sandang berisi uang serta surat–surat berharga milik korban
lengkap, ditarik paksa oleh pelaku.
Begitu mendapatkan tas korban pelaku yang
hanya berjumlah satu orang dengan menggunakan sepeda motor matic berhasil
meloloskan diri dengan kecepatan tinggi.
Korban yang masih shock ketika ditemui di Puskesmas Bromo
mengungkapkan, bahwa ia berangkat dari rumah ke puskesmas untuk mengantarkan
anaknya yang berobat, ketika 100 meter dari persimpangan menuju puskesmas
muncul seorang pemuda belia dengan Honda beat menarik paksa tasnya.
“Sudah ku kalungkan tas ku di
leher, karena kereta oleng-oleng dan aku takut jatuh jadi kulepaskan,” ungkapnya
dengan nada shock.
Korban menambahkan, bahwa pelaku sempat dikejar oleh anaknya sampai ke
Pasar Merah karena kalah cepat dengan penjambret akhirnya pelaku dapat lolos.
Saat ditanya kerugian yang dialami korban menuturkan, “Uangnya nggak banyak nyah, nggak seberapa itu
tapi hampir lepas jantungku masih trauma
dan was-was aku bang,” ungkapnya sedih.
Menurut informasi dari korban memang sudah sering kejadian kejahatan
di wilayah Polsek Medan Area bahkan sudah masuk
kategori mengkhawatirkan. Karena pelaku kejahatan tidak memilih-milih
korban dan tidak melihat waktu, saat keramaian pun mereka berani melakukan
aksinya.
“Sudah hilang lagi rasa aman rasanya bang, itu yang paling kurisaukan,
sudah sakit anakku mau berobatnya kami, hilang pula kartu BPJS dan surat
berharga,” ungkap Rina pilu.
Ketika dikonfirmasi ke pihak puskesmas tentang pelayanan korban yang
kehilangan kartu staf puskesmas Nurleli Larasati mengungkapkan, “Korban
langsung ditangani di berikan pertolongan awal dari shock, karena tidak
ada luka-luka kita langsung masukkan ke ruangan perawatan, untuk menghilangkan
traumanya dan dapat lebih tenang,” ungkapnya. Dia juga menambahkan untuk anak korban
yang sakit, langsung diberi pengobatan agar lebih cepat pasien ditangani
permasalahan penyakitnya.
Disinggung tentang administrasi berkaitan dengan surat menyurat dan
biaya pengobatan korban dan anaknya, ia mengungkapkan “Yang terpenting kita
tolong dulu bang, soal surat menyurat bisa menyusul, soal administrasi keuangan
tidak ada dikenakan biaya bang karenakan sudah gratis semuanya dari pemerintah,
dan saat ini pasien sedang kita obati,”
tegas Leli.[Irfandi Citizen Jurnalis]