-->


Pakar Aceh: Setahun Pemerintahan, Jokowi Hanya Umbar Janji

20 Oktober, 2015, 22.16 WIB Last Updated 2015-10-20T15:16:48Z
Muhammad Khaidir
BANDA ACEH - Dewan Pimpinan Pusat Pusat Analisis Kajian dan Advokasi Rakyat (Pakar) Aceh menilai satu tahun pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) hanya umbar janji.

"Kami menilai banyak janji-janji Jokowi-JK yang belum mampu direalisasikannya seperti janji tahun ini yang akan membangun jalan Tol trans Sumatera sejak April mendatang yang dimulai dari Provinsi Lampung dan juga dari Aceh," kata Direktur Pusat Lembaga Pakar Aceh, Muhammad Khaidir, SH, kepada lintasatjeh.com, Selasa (20/10/2015).

Selain itu,  Jokowi juga berjanji pada tahun 2015 ini juga akan menambah Run Way (Landasan Pacu) sejumlah bandara di sejumlah kabupaten/kota di Aceh.

Janji itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan sebelum meresmikan pembangunan bendungan Keureutoe di Desa Blang Pante, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara bulan Maret yang lalu.

Kemudian, Khaidir menambahkan, pelebaran bandara Run Way (Bandara Malikussalah Aceh Utara), dari 1.600 meter jadi 2.400 meter supaya bisa masuk pesawat terbang. Dalam janji Jokowi juga menyebutkan, pelebaran Bandara Maimun Saleh Kota Sabang, Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, lalu landasan Pacu Bandara Cut Ali Aceh Tenggara.

Sedangkan jalan tol, akan dimulai dari Lampung dan Aceh. Untuk dari barat, dari Aceh juga dimulai, sehingga nanti bisa bertemu sambungannya di tengah. Selanjutnya janji membangun rel kereta api dari Lhokseumawe-Bireuen sampai ke Meulaboh dalam tahun ini 2015.

"Namun tinggal dua bulan akhir tahun ini belum ada gambaran apapun," ujar Khaidir, putra Peureulak, Aceh Timur.

Dalam janjinya Jokowi juga akan membangun pembangkit listrik tenaga Air (PLTA) yang bisa menghasilkan sampai 6 mega watt. Anggaran yang digelontorkan ke Aceh Rp 1,7 triliun untuk membangun bendungan ini. Ditambah Belum lagi menyelesiakan poin-poin MoU Helsinki dan merealisasikan Undang-undang nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh.

Untuk itu, Pakar Aceh menegaskan kepada Jokowi untuk menyelesaikan terlebih dulu beberapa turunan UUPA dan poin-poin MoU Helsinki. Sebab, poin-poin tersebut menurutnya dapat memberikan kesejahteraan dan kedaulatan Aceh dalam bingkai NKRI.

"Kami mendesak pemerintah pusat di bawah pemerintahan Jokowi-JK agar mengutamakan dan merealisasikan turunan UUPA dan MoU Helsinki," tegas Khaidir.[Pin]
Komentar

Tampilkan

Terkini