-->

Nasdem Warning Jokowi Soal Reshuffle Jilid II

23 Oktober, 2015, 08.11 WIB Last Updated 2015-10-23T11:35:17Z
IST
JAKARTA - Ketua DPP Partai Nasdem Lutfi Andy Mutty berharap Presiden Joko Widodo lebih berhati-hati jika ingin melakukan reshuffle kabinet jilid II. Jika reshuffle dilakukan tanpa pertimbangan matang dan hanya untuk mengakomodasi kepentingan Partai Amanat Nasional yang baru bergabung ke pemerintah, dikhawatirkan hal itu akan merusak hubungan antarpartai dalam Koalisi Indonesia Hebat.

“PAN kan baru-baru saja masuk kabinet, kalau kemudian di tengah jalan dikasih jatah kursi menteri, apa partai yang lain enggak marah? Partai-partai lainnya dalam KIH sudah 'berdarah-darah' lho memenangkan Jokowi-JK,” kata Lutfi, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/10/2015).

Lutfi pun mempertanyakan sikap PAN yang sudah menyodorkan lima nama calon menteri kepada Presiden. Menurut dia, sikap tersebut sudah melanggar komitmen awal KIH yang hendak mendukung Jokowi-JK tanpa syarat.

”Kalau seperti ini, apakah masih bisa disebut koalisi tanpa syarat?” ujar Ketua Kelompok Fraksi Nasdem ini.

Selain memengaruhi internal koalisi, Lutfi khawatir sikap PAN ini akan memengaruhi persepsi publik terhadap dinamika internal kabinet. Publik akan menilai Presiden inkonsisten dengan keputusannya untuk tidak bagi-bagi kursi. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa reshuffle adalah hak prerogatif Presiden.

Akan tetapi, Lutfi menilai, reshuffle seharusnya menjadi evaluasi Presiden terhadap kinerja para pembantunya yang dianggap tidak berhasil mencapai target yang telah ditetapkan.[Kompas]
Komentar

Tampilkan

Terkini