Kantor DSI Langsa. IST |
LANGSA - Dinas Syariat Islam Kota Langsa, Aceh, menggelar silaturahmi
rutin yang diadakan setiap Jum'at dengan tokoh ulama untuk meminta dukungan terhadap
penegakkan syariat Islam di kota tersebut. Kegiatan itu diadakan di Mushala
Darusa'adah Lingkungan PJKA Gp. Blangpase belakang kantor DSI Kota Langsa,
Jum'at (16/10/2015) siang.
Kepala
Dinas Syariat Islam, Drs. Ibrahim Latif, MM, di sela-sela silaturahmi mengharapkan dukungan dari ulama serta semua pihak dalam upaya penegakkan
Syariat Islam di Aceh khususnya di Kota Langsa. Karena DSI mempunyai tantangan
yang sangat berat dalam menjalankan tugas di lapangan.
"Kami
mengharap dukungannya. Insya Allah kami dalam melaksanakan tugas tidak akan
pilih kasih, siapapun yang melanggar qanun Syariat Islam tetap kita tindak
(cambuk)," tegasnya.
Di
sela-sela acara, ada kejadian aneh ketika terlihat anggota Polres Langsa yang
memonitor situasi dan kondisi keamanan ditegur oleh komandan pleton Wilayatul
Hisbah (WH). Kedua anggota Polres tersebut terlihat sedang duduk di warung kopi
yang jaraknya sekitar 30 meter dari musalla tempat kegiatan yang dilaksanakan
oleh DSI.
Kedua
anggota Polisi tersebut tiba-tiba didatangi oleh Danton WH Hermansyah, dengan
lantang dan nada tinggi melontarkan ucapan kepada kedua anggota Polres Langsa
di depan sejumlah wartawan.
“Ngapain kalian Polisi
di sini, ini kan buat resah kami. Apa kami buat granat di mesjid, udah kemarin
mobil kami ditilang, ini lagi ngintip-ngintip pula. Ini kan acara pengajian
yang rutin kami lakukan setiap hari Jumat, bukan acara apa-apa,“
tegur Hermansyah kepada anggota Polres Langsa.
Mendapat
teguran Danton WH, salah satu anggota Polres dengan tenang menjawab, “Ada
apa bang, tenang silahkan duduk dulu jangan emosi. Ada apa sebenarnya, kami di sini
sedang bertugas dan memantau situasi dan keamanan," ucap anggota Polres
Langsa itu.
Ironisnya,
disaat lintasatjeh.com meminta keterangan kadis IS, dirinya malah dengan nada
garang mengucapkan, “Kalian tulis saja yang besar-besar seperti lapangan
bola kaki masalah ini.“
Kondisi
ini sangat ironis karena dalam undangan, kegiatan yang dilaksanakan pihak DSI
Kota Langsa merupakan acara silaturahmi dan dukungan penegakan Syariat Islam di
Kota Langsa, bukan pengajian. Kalau memang kegiatan rutin, kenapa acaranya
terkesan tidak terbuka dan
ditutup-tutupi untuk diketahui orang lain.
Kehadiran
aparat penegak hukum dalam hal ini anggota Polres Langsa merupakan kewajibannya
untuk menjalankan tugasnya demi keamanan disekitar lokasi pelaksanaan kegiatan
yang sedang digelar oleh DSI. Namun sepertinya kehadiran anggota Polres Langsa
dan wartawan yang melakukan peliputan justru dianggap meresahkan seperti yang
dikatakan Hermansyah Danton WH kota Langsa.
Untuk
diketahui, Kadis SI Kota Langsa Drs. Ibrahim Latif, MM, Senin (19/10/2015)
pekan depan, akan menjalani pemeriksaan pihak Polres Langsa terkait dengan
laporan LSM Topan-RI kota Langsa terhadap dugaan tindak pidana korupsi berdana
tahun 2011-2012.[W4]