-->


Ketua DPRA Kunjungi Lokasi Budidaya Kerapu Hybrid di Kuala Langsa

15 Oktober, 2015, 20.22 WIB Last Updated 2015-10-15T13:22:56Z
LANGSA - Ketua DPRA, Teungku H. Muharuddin mengunjungi Tempat Penampungan Ikan (TPI) Kuala Langsa, Langsa, Aceh, Kamis, (15/10/2015). 

Informasi yang diperoleh, kunjungan Politisi muda dari Partai Aceh ini untuk mensurvei lokasi pembudidayaan ikan kerapu jenis hybrid. 

Dalam rombongan ini juga turut didampingi ketua komisi IV DPRA,  Tgk Anwar Ramli, Kabid Perikanan dan kelautan kota Langsa, Banta Ahmad, S.ST. PI. 

"Kunjungan kami kemari adalah untuk melihat lokasi serta mensurvei sejauh mana potensi budidaya ikan kerapu jenis hybrid yang mana sangat berpeluang meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Dalam hal ini kita juga berharap adanya peran Pemerintah Aceh untuk lebih serius dalam membantu mendongkrak perekonomian masyarakat. Program ini juga patut ditiru oleh instansi terkait yang ada di seluruh kabupaten/kota di Aceh," ujar Tgk Muhar.

Menurutnya, program budidaya ikan kerapu jenis hybrid ini sangat berpeluang besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pasalnya, kata Tgk Muhar lagi, kualitas yang dimiliki ikan hybrid memiliki kualitas ekspor, baik dalam tingkat domestik maupun internasional.

"Dalam hal ini kita juga sangat mengapresiasi kinerja DKPP kota Langsa dalam mengembangkan usaha budidaya ikan kerapu jenis hybrid kepada masyarakat. Apalagi dalam beberapa tahun terakhir ini masyarakat sudah mampu mengekspor ikan kerapu ini ke Hongkong," ujar Tgk Muhar lagi.

Sementara itu, kepala bidang kelautan dan perikanan kota Langsa, Banta Ahmad sangat mengapresiasi peran dan kinerja Ketua DPR Aceh dalam mendorong program peningkatan nelayan di Kuala Langsa. Menurutnya, dengan adanya peran aktif dari pihak legislatif ini mampu mendongkrak taraf kehidupan masyarakat pesisir.

"Ini langkah positif sekali dalam membantu tingkatkan taraf ekonomi masyarakat yang lebih baik. Apalagi jenis ikan kerapu hybrid ini mampu kita ekspor dalam triwulan sekali," ujar Kabid Kelautan dan Perikanan Kota Langsa, Banta Ahmad.

Kunjungi Proyek Desalinasi di Pusong

Setelah mengunjungi lokasi budidaya ikan kerapu, Ketua DPRA Aceh, Tgk H. Muharuddin mengunjungi lokasi pembangunan desalinasi di pulau Pusong, Langsa. Kunjungan Politisi dari Partai Aceh ke pulau terletak di tengah laut Kuala Langsa ini bertujuan untuk meninjau langsung proyek pembangunan desalinasi atau sistem penyulingan air laut yang diolah menjadi air tawar.

"Kita mengapresiasi proyek yang sedang berjalanan ini di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan yang bersumber dari APBN. Kita berharap proyek ini segera diselesaikan dengan cepat dan harus beroperasi dengan maksimal karena saat ini kebutuhan air bersih maupun minum sekalipun harus diangkut melalui pelabuhan Kuala Langsa. Jika proyek ini segera diselesaikan secepatnya insya Allah mampu menghasilkan 9 ribu liter air minum per harinya," ujar Tgk Muhar.

Tgk Muhar menjelaskan, saat ini kondisi masyarakat di Pulau Pusong sangatlah memprihatinkan. Pasalnya, kata Tgk Muhar lagi, ketidaktersediaannya air bersih tawar pada pulau terluar di kota Langsa ini menjadi hambatan utama dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-sehari masyarakat setempat yang mayoritasnya bermata pencaharian sebagai nelayan.

Tgk Muhar juga sun berharap adanya perhatian serius dari pemerintahan sehingga kebutuhan air bagi masyarakat Pulau Pusong segera terealisasi.

"Kita harapkan adanya peran aktif dari Pemerriintah, baik tingkat pusat maupun daerah melalui instansi terkait untuk benar-benar berfokus dengan cara melakukan pendampingan terhadap kebutuhan masyarakat setempat. Apalagi kebutuhan air sebagai salah satu kebutuhan primer warga Pusong yang saat ini tercatat lebih dari 400 kepala keluarga yang sudah menetap disini," ujar Tgk Muhar lagi.

Dalam rombongan ini, juga turut hadir ketua Komisi IV DPR Aceh, Tgk Anwar Ramli, Kabid kelautan dan perikanan kota Langsa, Banta Ahmad.

Perlu diketahui, pulau Pusong merupakan salah satu pulau terluar di tengah laut. Saat ini, jumlah penduduk di pulau Pusong ini bawah otoritas Pemko Langsa. Mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai nelayan. Untuk mencapai pulau ini kita harus ditempuh dengan menggunakan transportasi air dengan jarak waktu sekitar 25 menit dari Pelabuhan Kuala Langsa.[Taufik]
Komentar

Tampilkan

Terkini