LANGSA - Ketua DPRA, Teungku H. Muharuddin mengunjungi Tempat
Penampungan Ikan (TPI) Kuala Langsa, Langsa, Aceh, Kamis, (15/10/2015).
Informasi
yang diperoleh, kunjungan Politisi muda dari Partai Aceh ini untuk mensurvei
lokasi pembudidayaan ikan kerapu jenis hybrid.
Dalam
rombongan ini juga turut didampingi ketua komisi IV DPRA, Tgk Anwar
Ramli, Kabid Perikanan dan kelautan kota Langsa, Banta Ahmad, S.ST. PI.
"Kunjungan
kami kemari adalah untuk melihat lokasi serta mensurvei sejauh mana potensi
budidaya ikan kerapu jenis hybrid yang mana sangat berpeluang meningkatkan
taraf ekonomi masyarakat. Dalam hal ini kita juga berharap adanya peran
Pemerintah Aceh untuk lebih serius dalam membantu mendongkrak perekonomian
masyarakat. Program ini juga patut ditiru oleh instansi terkait yang ada di
seluruh kabupaten/kota di Aceh," ujar Tgk Muhar.
Menurutnya,
program budidaya ikan kerapu jenis hybrid ini sangat berpeluang besar dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pasalnya, kata Tgk Muhar lagi, kualitas
yang dimiliki ikan hybrid memiliki kualitas ekspor, baik dalam tingkat domestik
maupun internasional.
"Dalam
hal ini kita juga sangat mengapresiasi kinerja DKPP kota Langsa dalam
mengembangkan usaha budidaya ikan kerapu jenis hybrid kepada masyarakat.
Apalagi dalam beberapa tahun terakhir ini masyarakat sudah mampu mengekspor
ikan kerapu ini ke Hongkong," ujar Tgk Muhar lagi.
Sementara
itu, kepala bidang kelautan dan perikanan kota Langsa, Banta Ahmad sangat
mengapresiasi peran dan kinerja Ketua DPR Aceh dalam mendorong program
peningkatan nelayan di Kuala Langsa. Menurutnya, dengan adanya peran aktif dari
pihak legislatif ini mampu mendongkrak taraf kehidupan masyarakat pesisir.
"Ini
langkah positif sekali dalam membantu tingkatkan taraf ekonomi masyarakat yang
lebih baik. Apalagi jenis ikan kerapu hybrid ini mampu kita ekspor dalam
triwulan sekali," ujar Kabid Kelautan dan Perikanan Kota Langsa, Banta
Ahmad.
Kunjungi Proyek Desalinasi di Pusong
Setelah
mengunjungi lokasi budidaya ikan kerapu, Ketua DPRA Aceh, Tgk H. Muharuddin
mengunjungi lokasi pembangunan desalinasi di pulau Pusong, Langsa. Kunjungan
Politisi dari Partai Aceh ke pulau terletak di tengah laut Kuala Langsa ini
bertujuan untuk meninjau langsung proyek pembangunan desalinasi atau sistem
penyulingan air laut yang diolah menjadi air tawar.
"Kita
mengapresiasi proyek yang sedang berjalanan ini di bawah Kementerian Kelautan
dan Perikanan yang bersumber dari APBN. Kita berharap proyek ini segera
diselesaikan dengan cepat dan harus beroperasi dengan maksimal karena saat ini
kebutuhan air bersih maupun minum sekalipun harus diangkut melalui pelabuhan
Kuala Langsa. Jika proyek ini segera diselesaikan secepatnya insya Allah mampu
menghasilkan 9 ribu liter air minum per harinya," ujar Tgk Muhar.
Tgk
Muhar menjelaskan, saat ini kondisi masyarakat di Pulau Pusong sangatlah
memprihatinkan. Pasalnya, kata Tgk Muhar lagi, ketidaktersediaannya air bersih
tawar pada pulau terluar di kota Langsa ini menjadi hambatan utama dalam
memenuhi kebutuhan hidup sehari-sehari masyarakat setempat yang mayoritasnya
bermata pencaharian sebagai nelayan.
Tgk
Muhar juga sun berharap adanya perhatian serius dari pemerintahan sehingga
kebutuhan air bagi masyarakat Pulau Pusong segera terealisasi.
"Kita
harapkan adanya peran aktif dari Pemerriintah, baik tingkat pusat maupun daerah
melalui instansi terkait untuk benar-benar berfokus dengan cara melakukan
pendampingan terhadap kebutuhan masyarakat setempat. Apalagi kebutuhan air
sebagai salah satu kebutuhan primer warga Pusong yang saat ini tercatat lebih
dari 400 kepala keluarga yang sudah menetap disini," ujar Tgk Muhar lagi.
Dalam
rombongan ini, juga turut hadir ketua Komisi IV DPR Aceh, Tgk Anwar Ramli,
Kabid kelautan dan perikanan kota Langsa, Banta Ahmad.
Perlu
diketahui, pulau Pusong merupakan salah satu pulau terluar di tengah laut. Saat
ini, jumlah penduduk di pulau Pusong ini bawah otoritas Pemko Langsa. Mayoritas
penduduknya bermatapencaharian sebagai nelayan. Untuk mencapai pulau ini kita
harus ditempuh dengan menggunakan transportasi air dengan jarak waktu sekitar
25 menit dari Pelabuhan Kuala Langsa.[Taufik]