-->


Insiden Singkil, Zuriat Malikussaleh: Harusnya Masyarakat dapat Menahan Diri

15 Oktober, 2015, 09.58 WIB Last Updated 2015-10-15T02:58:31Z
IST
LHOKSUKON - Zuriat Malikussaleh menyayangkan bentrokan warga hingga pembakaran gereja di Kabupaten Singkil, Selasa (13/10/2015) kemarin. Seharusnya, peristiwa itu tidak terjadi di provinsi berjuluk Serambi Mekkah.

Demikian dikatakan Pembina LSM Zuriat Malikussaleh, Rusli Abdullah, S.Pd, kepada lintasatjeh.com, Kamis (15/10/2015).

Menurutnya, Islam itu adalah agama yang mengajarkan toleransi terhadap sesamanya baik terhadap suku, ras bahkan agama. Seharusnya, kata dia lagi, masyarakat dapat menahan diri dan lebih mengedepankan musyawarah, apalagi dalam pendirian gereja di Aceh juga telah diatur dalam Pergub No 25/2007.

"Kalaupun rumah ibadah itu tidak berizin, kan bisa dimusyawarahkan dulu, bukan malah main hakim sendiri. Islam secara tegas melarang perbuatan anarkis," tegas Rusli.

Selain itu dirinya juga menilai kerusuhan yang berbau SARA ini ada unsur politik, dan juga bertujuan untuk merusak perdamaian dan mengganggu ketenangan masyarakat Aceh pasca damai ini.

"Kami berharap kepada masyarakat jangan terprovokasi dengan insiden ini. Mari kita bersama-sama saling berdampingan jangan tebarkan kebencian antarsesama," ucapnya.

Kendati begitu, dirinya mendesak kepada aparat penegak hukum untuk menindak para pelaku sesuai hukum yang berlaku, sebab tindakan tersebut dinilai telah menciderai norma agama di Aceh.[Pin]
Komentar

Tampilkan

Terkini