-->


Insiden Singkil Ciderai Nilai Toleransi Agama di Aceh

14 Oktober, 2015, 14.13 WIB Last Updated 2015-10-14T07:13:39Z
IST
ABDYA - Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Aceh Barat Daya (Hipelmabdya) menyatakan prihatin atas insiden yang berujung pada konflik SARA di Kabupaten Aceh Singkil. Ketua Umum Hipelmabdya, Fendi Satria Daroesman menyampaikan duka yang mendalam atas peristiwa tersebut.

"Apa yang terjadi di Singkil telah menciderai nilai-nilai toleransi antar agama di Aceh, dan jika tidak dicegah akan berdampak pada perdamaian di Aceh. Aceh sejak zaman kesultanan dulu dikenal oleh dunia internasional karena kosmopolitnya, bersatu dalam keberagaman. Pemerintah baik Kabupaten, Provinsi dan Pusat harus serius menangani persoalan ini," katanya melalui siaran pers yang diterima lintasatjeh.com, Rabu (14/10/2015).

Lanjut Fendi, yang juga salah seorang Presidium dari Forum Museuraya (Mahasiswa dan Pemuda Selatan Raya Aceh) yang merupakan forum lintas paguyuban empat kabupaten/kota yakni Aceh Singkil, Subulussalam, Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya di Banda Aceh, meminta agar semua pihak baik tokoh agama, tokoh masyarakat, LSM, LBH, Ormas, aktivis HAM maupun dunia Internasional agar menahan diri untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang bernada provokatif, sembari mencari solusi agar kerukunan antar umat terbangun kemballi.

"Kami harapkan semua pihak menahan diri, tidak provokatif. Jangan tuding menuding tanpa tahu akar permasalahannya. Solusi yang harus dicari,” tambahnya.

Hipelmabdya menyesalkan pernyataan di beberapa media yang menyudutkan salah satu pihak, yaitu umat muslim. Umat Islam di Aceh dianggap tidak toleran terhadap non-muslim.

"Tidak bisa serta merta yang disalahkan umat muslim disana, karena mereka merujuk pada perjanjian tahun 1979 dan musyawarah pada Tahun 2001, yang artinya kelompok masyarakat (muslim) tersebut kesal karena adanya penghianatan terhadap konsensus dan menyalahi aturan hukum. Bukankah negara kita negara hukum?".

Kepada aparat kepolisian diminta menegakkan hukum secar adil, dengan melakukan kerja secara profesional.

"Semoga Aceh Singkil aman dan kondusif kembali," tutupnya.[pin]
Komentar

Tampilkan

Terkini