-->


HMMI Aceh: Insiden Singkil bukan Mutlak Kesalahan Muslim!

16 Oktober, 2015, 17.09 WIB Last Updated 2015-10-16T10:10:01Z
IST
LHOKSEUMAWE Koordinator Daerah Aceh Himpunan Mahasiswa Manajemen Indonesia (HMMI) Ichsan Nanda menyatakan duka yang mendalam terkait kerusuhan dan pembakaran gereja yang terjadi pada Selasa (13/10/2015) di Desa Sukamakmur, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil, yang menewaskan seorang muslim.

Namun, pembakaran gereja di Desa Sukamakmur juga bukan kesalahan mutlak yang dilakukan masyarakat muslim di Singkil. Pasalnya, pihak muslim di Singkil hanya menuntut pembongkaran gereja yang tidak mengantongi izin dari pihak terkait.

“Padahal dalam SKB 2 Menteri sudah di atur terkait pembangunan rumah ibadah yang legal sehingga tidak menimbulkan masalah, namun kini gereja ilegal semakin hari semakin banyak sehingga mungkin menimbulkan masalah. Penertiban atau aksi nyata yang dilakukan oleh muslim di Singkil seharusnya tidak kita kambing hitamkan,” papar Ichsan Nanda, melalui siaran persnya yang diterima lintasatjeh.com, Jum'at (16/10/2015).

Dilain sisi, HMMI Aceh mengaku kepada beberapa media yang menyudutkan pihak muslim yang seakan-akan tidak menerima saudara-saudara kita dari non-muslim untuk beribadah di Aceh Singkil.

Menurut siswa sekolah demokrasi Aceh Utara ini, konflik terjadi jika ada ketidaksepahaman, dan di Aceh Singkil konflik dibutuhkan untuk memperbaiki manajemen kinerja pemerintah pusat serta pemerintah daerah yang selama ini cenderung abai dan lemah terkait masalah pembangunan rumah ibadah.

Korda Aceh HMMI ini juga berharap, pemerintah pusat harus mampu mendiagnosis sumber konflik serta memilih strategi penyelesaian konflik yang sesuai sehingga adanya solusi tepat, bila perlu pelaku pembakaran gereja di Aceh juga diundang ke istana Negara untuk menggali informasi yang jelas terkait akar insiden pembakaran gereja tersebut.

“Mudah-mudahan insiden yang memalukan ini tidak terulang lagi di bumi pertiwi dan semoga seluruh masyarakat di Aceh Singkil dapat beribadah dengan damai dan saling memahami antar umat beragama,” tutup Nanda.[Pin]
Komentar

Tampilkan

Terkini