IST |
SINGKIL - Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Jerry Sumampouw sebagaimana
dimuat di beberapa media online mengungkapkan bahwa korban tewas dalam
bentrokan di Aceh Singkil bukan disebabkan oleh pihak gereja.
Jerry
menjelaskan korban tewas karena tembakan aparat kepolisian yang mencoba
mencegah massa untuk tidak melakukan tindakan anarkis, yakni pembakaran gereja.
Menanggapi
hal itu, ketua LSM Acheh Future Razali Yusuf menyayangkan pernyataan jubir PGI. Ia menilai
pernyataannya dinilai telah mengadu domba dan memancing suasana Aceh yang
sedang damai.
"Seharusnya
sebagai seorang jubir jangan mengeluarkan statemen yang mengadu domba
masyarakat Aceh. Kami mengutuk penembakan itu," tegas Cek Li, sapaan akrabnya
kepada lintasatjeh.com, Jum'at (16/10/2015).
Pelaku
penembakan itu, lanjut Razali, sebagaimana informasi yang dikumpul diduga dilakukan
dari pihak umat Nasrani. Kerusuhan yang mengikabatkan pembakaran gereja dan korban
tewas itu terjadi karena pihak gereja tidak mengindahkan hasil keputusan
musyawarah bersama.
"Lantas,
ketika masyarakat meminta pemerintah untuk menertibkan gereja-gereja yang tanpa
izin, disaat penertiban gereja pihak non muslim justru malah menyerang muslim,"
sebutnya.
Razali
mengingatkan kepada Juru bicara
Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Jerry Sumampouw, untuk tidak menyamakan Aceh
dengan daerah lain, sebab di Aceh sudah diberlakukan Syari'at Islam sesuai yang
tertera dalam Undang-undang Pemerintah Aceh (UUPA).
Dia
menambahkan, masyarakat di Aceh sejauh ini sudah sangat toleran terhadap agama
lain di Aceh. Namun, dirinya meminta kepada antarumat beragama untuk patuh pada
regulasi SKB Menteri dan peraturan di daerah Aceh.[red]