-->


Dua Kecamatan di Aceh Utara Terancam Banjir

13 Oktober, 2015, 06.59 WIB Last Updated 2015-10-12T23:59:53Z
LHOKSUKON - Sejumlah desa di Kecamatan Cot Girek dan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara terancam kebanjiran. Pasalnya, ada beberapa titik tanggul jebol di dua kecamatan itu yang kini kondisinya belum diperbaiki.

Tanggul sungai sepanjang 30 meter jebol terdapat di Desa Geulumpang (KM 10), Kecamatan Lhoksukon. Sementara di Desa Meunasah Trieng, Kecamatan Cot Girek terdapat seratus meter tanggul jebol.

Hal ini dikatakan Camat Cot Girek, Usman K, saat ditanyai lintasatjeh.com malam, Senin (12/10/2015). Dirinya mengakui bahwa warga kini sangat resah. Pasalnya, setiap musim penghujan tiba, banjir kerap merendam perumahan warga di Daerah Aliran Sungai (DAS) tersebut.

"Setiap musim hujan, khususnya di penghujung tahun, banjir selalu saja menghampiri rumah warga. Banjir bahkan datang tidak tanggung-tanggung, ketinggiannya pernah mencapai satu meter lebih," ucapnya.

Camat Lhoksukon, Saifuddin, mengatakan, pihaknya dari Kecamatan sudah mengusulkan persoalan itu kepada Pemerintah Kabupaten. Namun belum direspon.

"Sudah kami usul, tapi belum juga direspon. Memang saya akui bahwa kondisi tanggul di desa itu kini mengancam pemukiman penduduk, sebab banjir kerap datang," ujar Saifuddin.

Dirinya juga mengatakan, Wakil Bupati Aceh Utara, Drs. Muhammad Jamil sudah pernah meninjau titik-titik tanggul yang rusak atau jebol di Lhoksukon akhir September lalu ketika kawasan tersebut dilanda banjir.

"Pak Wabup meminta warga untuk tetap bersabar, dan jikapun banjir kembali terjadi, maka beliau menghimbau agar segera mengungsi. Tanggul jebol akan segera diperbaiki," ucapnya meniru ucapan Muhammad Jamil.

Warga mengatakan, tanggul tersebut jebol akibat tak mampu menahan derasnya air sungai yang meluap. Sehingga banjir pun merendam hingga meluas ke desa lainnya.

"Tanggul itu jebolnya ketika banjir menerjang akhir 2014 lalu. Banjir tahun lalu memang sangat luar biasa, ada sekitar 24 Kecamatan di Aceh Utara yang waktu itu diterjang banjir," kata Saifullah, warga setempat.

Warga sangat berharap Pemerintah terkait dapat memperhatikan nasib warga yang kini dibawah ancaman bencana banjir. Tak banyak, warga hanya meminta tanggul dibangun kembali agar banjir tak lagi menghantui warga.[Chairul]
Komentar

Tampilkan

Terkini