Eks GAM bersama wartawan |
LHOKSUKON – Beredar kabar sejumlah
Keuchik (kepala desa) di Kecamatan Tanah Jambo Aye dimintai uang upeti dana
pembangunan desa mulai Rp 2-3 juta. Berita itu pun mencuat sebagaimana yang
diberitakan di media online terbitan lokal di Aceh.
Menyikapi
hal itu, Eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang tergabung dalam Komite
Peralihan Aceh (KPA) Sagoe di Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara membantah
pihaknya tidak pernah memangkas anggaran pembangunan di Tanah Jambo Aye.
Ridwan
alias Leo selaku Pimpinan Sagoe KPA Kuta Piadah, kepada lintasatjeh.com, Rabu
(7/10/2015) mengatakan, dengan adanya pemberitaan di media online terkait pemangkasan
dana sebesar 3 juta per desa itu tidak benar.
"Benar
memang adanya meminta dana, tapi secara sukarela dari Keucik di Tanah Jambo Aye
dan itu pun di saksikan oleh para Keucik di kecamatan itu," ujarnya yang juga menyesalkan atas penggunaan gambar bendera bintang bulan dalam pemberitaan itu.
Permintaan
dana tersebut menurutnya berinisiatif untuk membantu secara sukarela yakni
dengan menyisihkan dana untuk Sagoe, dan nantinya akan ia gunakan untuk membatu
anak yatim.
Lebih
lanjut dia mengatakan, hasil pertemuan tersebut semua Keucik sudah setuju
dengan sukarele membantu. Beban Sagoe dalam menyantuni anak yatim dan eks kombatan
menurutnya yang belum tau arah kemana, karena pada saat itu sudah dekat lebaran
haji.
Salah
satu mantan kombatan GAM, Otman alias Ayah Ot mengakui adanya pertemuan di Meunasah
Biara Barat, Kecamatan Tanah Jambo Aye.
Dalam
hal ini pihaknya melakukan demi terwujudnya pembangunan desa khusunya di Tanah
Jambo Aye, dan Otman mengaku siap mengklrifikasi dengan semua keuchik di Tanah
Jambo Aye dalam dua hari ini.[Zul]