-->

Dituding Minta Upeti Dana Desa, Ini Jawaban Eks GAM Kuta Piadah

07 Oktober, 2015, 18.15 WIB Last Updated 2015-10-07T11:21:04Z
Eks GAM bersama wartawan
LHOKSUKON Beredar kabar sejumlah Keuchik (kepala desa) di Kecamatan Tanah Jambo Aye dimintai uang upeti dana pembangunan desa mulai Rp 2-3 juta. Berita itu pun mencuat sebagaimana yang diberitakan di media online terbitan lokal di Aceh.

Menyikapi hal itu, Eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang tergabung dalam Komite Peralihan Aceh (KPA) Sagoe di Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara membantah pihaknya tidak pernah memangkas anggaran pembangunan di Tanah Jambo Aye.

Ridwan alias Leo selaku Pimpinan Sagoe KPA Kuta Piadah, kepada lintasatjeh.com, Rabu (7/10/2015) mengatakan, dengan adanya pemberitaan di media online terkait pemangkasan dana sebesar 3 juta per desa itu tidak benar.

"Benar memang adanya meminta dana, tapi secara sukarela dari Keucik di Tanah Jambo Aye dan itu pun di saksikan oleh para Keucik di kecamatan itu," ujarnya yang juga menyesalkan atas penggunaan gambar bendera bintang bulan dalam pemberitaan itu.

Permintaan dana tersebut menurutnya berinisiatif untuk membantu secara sukarela yakni dengan menyisihkan dana untuk Sagoe, dan nantinya akan ia gunakan untuk membatu anak yatim.

Lebih lanjut dia mengatakan, hasil pertemuan tersebut semua Keucik sudah setuju dengan sukarele membantu. Beban Sagoe dalam menyantuni anak yatim dan eks kombatan menurutnya yang belum tau arah kemana, karena pada saat itu sudah dekat lebaran haji.

Salah satu mantan kombatan GAM, Otman alias Ayah Ot mengakui adanya pertemuan di Meunasah Biara Barat, Kecamatan Tanah Jambo Aye.

Dalam hal ini pihaknya melakukan demi terwujudnya pembangunan desa khusunya di Tanah Jambo Aye, dan Otman mengaku siap mengklrifikasi dengan semua keuchik di Tanah Jambo Aye dalam dua hari ini.[Zul]
Komentar

Tampilkan

Terkini