-->

AS Dukung Upaya Indonesia Atasi Karhut dan Kabut Asap

29 Oktober, 2015, 05.58 WIB Last Updated 2015-10-28T22:58:59Z
WASHINGTON, DC - Pemerintah Amerika Serikat dalam siaran persnya, Rabu (28/10/2015) mengumumkan sejumlah program untuk mendukung upaya Indonesia dalam menanggulangi kebakaran hutan dan menekan dampak terhadap kesehatan manusia, serta mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mencegah kebakaran hutan di masa mendatang.

Kemitraan AS dengan pemerintah Indonesia ini akan mampu memberikan bantuan darurat bagi masyarakat yang terkena dampak kabut dan asap, meningkatkan efektivitas upaya pemadaman kebakaran yang saat ini sedang dilakukan, mengatasi dampak ekonomi dan sosial yang disebabkan oleh pembukaan laan serta pembakaran hutan dan lahan gambut, dan  juga membantu Indonesia untuk mencapai tujuan mengurangi emisi karbon melalui minimalisasi kebakaran hutan dan gambut.

Dukungan Medis Langsung dan Bantuan Teknis Kesehatan Masyarakat

Kantor Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) untuk Urusan Bantuan Bencana di Luar Negeri (OFDA) akan memberikan bantuan medis kemanusiaan bagi keluarga yang terkena dampak kebakaran dan fenomena El Nino di sejumlah daerah yang paling terpapar. Dana awal senilai 150.000 dolar AS akan disalurkan guna meningkatkan kemampuan pusat pelayanan dalam menangani penyakit gangguan pernapasan akibat kabut serta mendukung kampanye untuk meningkatkan kesadaran publik di tingkat nasional dan di daerah, dan program-program lainnya yang mungkin mencakup penanganan kekurangan air di sejumlah komunitas tertentu.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (U.S. Centers for Disease Control and Prevention) akan bekerja sama dengan OFDA dalam menyediakan bantuan teknis di daerah-daerah prioritas yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, yang mencakup panduan teknis kesehatan publik untuk masalah kesehatan terkait dengan kabut asap, dukungan sistem kesehatan, serta pengelolaan situasi darurat.

Dukungan Langsung Untuk Penanganan Kebakaran

USAID akan memberikan bantuan senilai 2,75 juta dolar AS guna mendukung upaya pemadaman kebakaran di Indonesia. Bantuan ini mencakup dukungan bagi kru pemadam kebakaran lapangan di provinsi-pronvisi yang terkena dampak terburuk akibat kebakaran hutan, terutama di Kalimantan Tengah, membekali mereka dengan pompa tekanan tinggi, baju pelindung tahan api, penutup wajah, serta peralatan lainnya yang dapat mendukung efektivitas upaya pemadaman kebakaran.

Dana ini juga digunakan mengirimkan ahli teknis dari Dinas Kehutanan AS (U.S. Forest Service) dalam upayanya membantu penyelidikan kebakaran untuk menangkal dan mencegah kebakaran lainnya, pengelolaan dan operasi pemadaman kebakaran, serta penyediaan foto satelit yang sangat dibutuhkan.

Pelatihan di Bidang Hukum

Departemen Kehakiman AS (U.S. Department of Justice),  melalui Kantor Urusan Bantuan Pengembangan dan Pelatihan Kejaksaan di Luar Negeri (Overseas Prosecutorial Development Assistance and Training), berencana memberikan bantuan bagi penyidik, jaksa, dan hakim guna mendukung upaya Presiden Joko Widodo dalam meningkatkan penegakan hukum kehutanan dan penuntutan untuk pelanggaran.

Upaya USAID dalam Tata Kelola Hutan dan Pencegahan Kebakaran 

USAID/Indonesia kini sedang menerapkan, atau merancang, beberapa program yang secara langsung menangani isu-isu terkait dengan kebakaran hutan yang sedang terjadi di Indonesia: 

Program Kehutanan: Program ini mendukung konservasi lebih dari delapan hektar hutan di Aceh, Kalimantan, dan Papua, dengan memberikan bantuan berupa perencanaan penggunaan lahan, perizinan, dan praktik perizinan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga proyek pembangunan dapat dilaksanakan di lokasi yang jauh dari lahan gambut dan hutan-hutan primer yang rentan kebakaran.

Dengan demikian mengurangi insiden kebakaran gambut. Program Kehutanan ini bekerja sama dengan pemegang konsesi kelapa sawit dan hutan untuk menyempurnakan upaya pencegahan kebakaran serta mengurangi deforestasi. Program Kehutanan ini juga membangun kapasitas petani setempat untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka, menghentikan pembukaan lahan hutan dengan cara membakar, serta mengurangi ekspansi ke area hutan.

Program Kehutanan ini akan memberikan informasi kepada publik, pihak swasta, dan pemangku jabatan tingkat bawah mengenai hukum dan juga alasan-alasan untuk menghindari pembakaran dalam waktu dekat. 

Bantuan Teknis Dinas Kehutanan AS (USFS): USAID melengkapi USFS dengan tenaga ahli teknis guna mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mengembalikan ekosistem lahan gambut dan menggunakan sistem informasi geospasial untuk perencanaan penggunaan lahan dan pencegahan kebakaran.

Dukungan Bagi  Incident Command Systems (ICS):  OFDA baru-baru ini memberikan pelatihan bagi pejabat Indonesia untuk menerapkan  Incident Command Systems (ICS) atau yang dikenal sebagai POSKO, yang mungkin menjadi komponen penting dalam menanggapi kebakaran. 

Proyek Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut: Melalui dukungan USAID, program ini menyempurnakan dan menerapkan alat yang baru saja dikembangkan yang akan membantu pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengidentifikasi daerah mana saja yang rentan kebakaran – sebelum kebakaran terjadi – dan menerapkan sistem peringatan dini. Proyek ini juga akan bekerja sama dengan pemangku jabatan di tingkat kabupaten dan pronvinsi untuk merehabilitasi lahan gambut yang rusak, mengidentifikasi pilihan mata pencarian yang meminimalisasi risiko kebakaran, melatih kru pemadam kebakaran setempat, dan perencanaan penggunaan dan pengembangan lahan utama yang mencegah dan mengurangi dampak kebakaran hutan.

Dukungan Terhadap Proyek OneMap: USAID mendukung penerapan OneMap, sebuah peta terpercaya berbasis ilmu pengetahuan, yang menunjukkan hutan dan lahan gambut kaya karbon untuk memungkinkan verifikasi upaya penguranan emisi karbon. 

Program Kebijakan dan Advokasi Kehutanan Nasional: Program ini mendukung reformasi kebijakan dan advokasi publik terhadap kebijakan penggunaan lahan yang mengurangi deforestasi dan memancing insiden kebakaran. Ini mencakup mengidentifikasi hukum yang saling bertentangan yang mendorong terjadinya deforestasi, langkah-langkah kebijakan yang dapat dipromosikan untuk mendukung konservasi hutan, dan mendorong masyarakat madani Indonesia untuk mengupayakan perubahan dalam kebijakan ini, dan membangun konstituen konservasi di tingkat daerah.

Dukungan untuk Petani

USAID akan bermitra dengan perusahaan anggota Indonesian Palm Oil Pledge untuk mendukung komitmen di bawah payung IPOP, termasuk mendukung pemangku jabatan kecil. Salah satu program kolaborasi adalah mengkaji kebutuhan kapasitas dan pelatihan petani kelapa sawit kecil untuk meningkatkan produktivitas mereka dan mendapatkan sertifikasi sesuai standar Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan program percontohan bersama perusahaan tersebut.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini