JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Hendrawan
Supratikno mempertanyakan dua kebijakan yang dilakukan pemerintahan Joko
Widodo-Jusuf Kalla. Dua kebijakan itu adalah impor beras dan proyek
kereta cepat.
Ia menilai, kebijakan impor beras hanya akan membuat para petani semakin menjerit.
"Presiden
katakan tak impor beras, tapi harga beras premium melonjak tinggi,"
kayanya dalam Seminar Nasional bertajuk "Ekonomi Indonesia Menuju
Krisis?" di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Jalan Yos
Sudarso Kav. 87, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (21/10).
"Meski
Amran Sulaiman (Menteri Pertanian) katakan tidak impor, berita terakhir
tandatangan kontrak dengan Vietnam harga murah, sampai Jakarta Rp 5 ribu
berarti petani kita akan menangis lagi," ujarnya.
Selain itu,
ia juga menyoroti Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno
menyangkut proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. "Rinso, singkatan Rini
Soemarno tiba-tiba b to b kereta api cepat Jakarta-Bandung yang akan
dimulai tahun depan, selesai 2019 dan diharapkan bisa rampung sebelum
Pak Jokowi selesai biar bisa dikampanyekan lagi," lanjutnya.
Seharusnya,
kata dia, daripada Jakarta-Bandung, alangkah baiknya jika kereta cepat
tersebut diproyeksikan untuk Jakarta-Surabaya. "Bagaimana agar
Jakarta-Surabaya bisa dibuat lima jam, kenapa Jakarta-Bandung, tapi Pak
Jokowi katakan kita coba, lah kok coba-coba," katanya menambahkan.(ROL)