-->


Akibat Pria Muslim Sembelih Sapi, India Tegang

09 Oktober, 2015, 21.59 WIB Last Updated 2015-10-09T15:00:39Z
IST
INDIA - India sepekan terakhir sedang tegang karena kerusuhan di Negara Bagian Bihar. Kekerasan antar warga dipicu sentimen agama, ketika penduduk desa mayoritas muslim menyembelih sapi, memicu kemarahan warga Hindu dari desa lainnya. Satu korban, seorang pria yang tak disebut identitasnya, dipukuli sampai tewas oleh massa yang mengamuk.

Times of India melaporkan, Kamis (8/10), Perdana Menteri Narendra Modi akhirnya angkat bicara setelah kerusuhan itu diredam pemberitaannya oleh media setempat. Saat berkampanye di Nawada, dekat wilayah konflik, orang nomor satu di Negeri Sungai Gangga itu mengatakan kekerasan pekan lalu adalah insiden yang dipicu oleh kemiskinan. Selama ada kemiskinan, maka gesekan sering terjadi sehingga warga Hindu dan Muslim sulit akur.

"Mewakili pemerintah, saya berharap umat hindu dan muslim harus bahu membahu melawan kemiskinan. Karena dengan adanya perdamaian itu, negara ini bisa maju," kata Modi.

Modi adalah ketua Partai Bharatiya Janata (BJP), organisasi politik berhaluan Hindu garis keras. Selepas pengeroyokan di Bihar terjadi, beberapa petinggi BJP terkesan melindungi para pelaku, dengan mengatakan penyembelihan sapi merupakan provokasi.

Politikus BJP di Bihar, misalnya Sushil Modi, mengusulkan ada larangan menyembelih sapi di seluruh negara bagian. Isu ini digoreng lebih lanjut oleh Partai Kongres, kelompok oposisi di parlemen, untuk membela para pemilihnya dari kalangan Islam.

"Sudah ada 24 negara bagian, dari 29, yang melarang penyembelihan sapi. BJP sebaiknya bekerja keras lebih dulu membuktikan implementasinya di lapangan," kata juru bicara Partai Kongres Pramod Tiwari.

Ketegangan akibat sapi tak cuma terjadi di kalangan akar rumput, tapi hingga sesama anggota parlemen. Salah satu anggota BJP pada Kamis (2/10), memukul politikus perwakilan Kahsmir, Abdul Rashid Sheikh, hanya karena makan daging sapi dalam kunjungan dinas.

"Saya mengonsumsi daging sapi yang mana itu adalah hak sesuai ajaran agama saya," kata Abdul yang segera melaporkan pemukulan itu kepada polisi.

BJP mulai tahun ini sangat serius membuat larangan dalam pelbagai aspek, yang intinya melindungi sapi. Bagi penduduk India yang mayoritas Hindu, hewan ini diyakini sebagai tunggangan dewa, sehingga setiap ternak lembu di negara itu tidak boleh dijual. Salah satu aksi konkretnya adalah mengirim tambahan 30 ribu personel militer ke perbatasan Bangaladesh.

Perintah pengamanan perbatasan ini dikeluarkan langsung oleh Perdana Menteri India Narendra Modi. Nilai penyelundupan sapi asal India ke Bangladesh ditaksir mencapai USD 600 juta per tahun. Itu setara ada dua juta sapi asal Negeri Sungai Gangga yang diseberangkan ke negara tetangganya. Penyelundupan ini terus terjadi selama 40 tahun terakhir.[Merdeka]
Komentar

Tampilkan

Terkini