IST |
NIGERIA - Organisasi militan Boko Haram disebut otak dari
serangan bom bunuh diri di dua Masjid Jami wilayah utara Nigeria kemarin
(24/7). Satu ledakan terjadi ketika jamaah sedang salat Jumat itu total
menyebabkan 42 orang tewas, melukai 100 orang lainnya.
Ledakan
pertama terjadi di Masjid Maiduguri, kota basis Boko Haram. Di masjid itu,
korban tewas sebanyak 15 orang ketika salat subuh berjamaah.
Sedangkan
ledakan bom bunuh diri lebih besar menimpa Masjid Jami Jimeeta, Kota Yola, di
pusat Provinsi Adamawa. Korban tewas mencapai 27 orang, dengan 96 lainnya luka
parah. Insiden itu terjadi ketika warga menunaikan ibadah salat Jumat.
Tak
lama setelah dua serangan beruntun, pemerintah Nigeria menyerukan kebutuhan
donor darah yang mendesak. Banyak korban cedera terancam masuk fase kritis bila
tidak mendapat pasokan darah memadai.
"Kami
minta masyarakat bergerak mendonorkan darahnya agar banyak nyawa bisa
diselamatkan," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nigeria,
Saad Bello.
Pemerintah
Nigeria menuding Boko Haram ada di balik serangan mematikan tersebut. Namun
secara resmi belum ada kelompok teror yang mengaku bertanggung jawab.
Serangan
ini masih sejenis dengan yang biasanya dilakukan Boko Haram. Kelompok telah
berbaiat pada ISIS itu kerap menyerang perkampungan muslim yang dinilai tidak
menjalankan Syariat sesuai standar mereka. Kampung warga Kristen juga diserang,
lalu para militan menculik gadis-gadis muda untuk menjadi budak seks.
Boko
Haram, secara harfiah artinya 'Menolak Pendidikan Barat', merupakan organisasi
militan bertujuan mendirikan negara Islam di Nigeria. Sejak terbentuk pada
2009, organisasi teroris itu telah membunuh 17 ribu warga sipil di sekitar
Nigeria, kejahatan kemanusiaan paling serius di muka bumi saat ini.[Merdeka]