IST |
Aku dan
April sudah bersahabat sejak kami duduk di bangku kuliah. Aku sebenarnya
juga merupakan salah satu pengiring pengantin di hari bahagianya. Namun
keadaan berkata lain. Malam sebelum hari pernikahan April, aku tidur di
rumah yang sama dengannya dan Daniel Howard calon suaminya. Saat April
sudah tidur, Daniel meninggalkannya, dan masuk ke kamarku lalu memulai
aksi pemerkosaan itu. Tentu saja aku ketakutan.
Aku yang tidak berdaya,
mencoba untuk menghubungi ponsel kekasihku, namun ponselnya tidak aktif.
Akhirnya aku nekat pergi ke rumah sakit sendiri. Di rumah sakit, para
perawat membantuku untuk menghubungi pihak berwajib.
Aku
tidak bisa tinggal diam dan pura-pura tidak terjadi apa-apa. Tidak
mungkin bukan, jika aku berdiri di sana dan menyaksikan sahabatku
menikah dengan pria yang sudah memperkosa aku? Aku pun akhirnya
mengatakan pada April tentang hal ini, dan ternyata dia tidak
mempercayaiku. Dia lebih mempercayai Daniel yang berdalih bahwa aku
membual, karena aku iri dengan hubungan mereka.
Aku sama sekali
tidak ingin menghancurkan hubungan April dan Daniel. Aku hanya ingin
jujur, dan mungkin memperingatkan April, karena kejadian seperti ini
bisa saja terulang lagi. April akhirnya tetap menikah dengan Daniel.
Sayangnya, persahabatan kami justru hancur di saat aku benar-benar
membutuhkan sosok seorang sahabat.
Karena Daniel, aku menderita dan tak berdaya...
Karena kejadian itu, aku harus menderita stres parah, kehilangan
sahabat, dan kehilangan kekasihku. Kekasihku merasa amat sangat bersalah
karena ia mematikan ponselnya malam itu. Ia merasa turut bertanggung
jawab, hingga ia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri. Ia selalu
ketakutan tiap kali aku keluar malam sendirian. Namun ketegangan itu
justru membuat kami harus berpisah. Aku tidak ingin membuatnya harus
menanggung apa yang telah terjadi padaku. Bahkan beberapa minggu setelah putus, ia hampir melakukan percobaan bunuh diri.
Bulan
ini, 3 minggu setelah pernikahannya, Daniel Howard dinyatakan bersalah,
dan dihukum kurungan penjara selama 7 tahun. Meski begitu ia tetap
menyangkal apa yang telah ia lakukan padaku. Mengenai hasil pemeriksaan
yang menunjukkan bahwa sperma Daniel memang ditemukan dalam alat
vitalku, Daniel mengatakan bahwa aku telah menggunakan sex toy miliknya yang memang ia simpan di kamar yang kutempati.
Setahuku, April sangat mencintai Daniel, begitu pula dengan Daniel. Akibatnya, aku menyalahkan diriku sendiri atas kejadian itu. Aku tidak tahu mengapa hal seperti ini terjadi padaku. Entahlah, yang jelas kini aku banyak berubah. Aku adalah seorang wanita yang telah mengelilingi Asia sendirian, dan kini aku bahkan tidak berani tinggal sendirian di lingkunganku. Aku takut seseorang akan menyerangku lagi dengan cara yang sama. Tidak ada yang tahu, bukan?
Setahuku, April sangat mencintai Daniel, begitu pula dengan Daniel. Akibatnya, aku menyalahkan diriku sendiri atas kejadian itu. Aku tidak tahu mengapa hal seperti ini terjadi padaku. Entahlah, yang jelas kini aku banyak berubah. Aku adalah seorang wanita yang telah mengelilingi Asia sendirian, dan kini aku bahkan tidak berani tinggal sendirian di lingkunganku. Aku takut seseorang akan menyerangku lagi dengan cara yang sama. Tidak ada yang tahu, bukan?
Aku juga menjadi
sangat peduli dengan pendapat orang tentang apa yang aku pakai. Tadinya,
hidupku hampir sempurna. Aku menyukai pekerjaanku, aku punya hubungan
yang kuat dengan kekasihku, dan aku punya masa depan yang cerah. Kini
aku merasa hancur dan tidak berdaya. Dari ini semua, aku
hanya berharap aku masih mempunyai April. Bukan malah menyaksikan ia
berdiri di pihak berlawanan untuk menentangku.
Merinding
sekaligus turut hancur hati dengan kisah ini. Entah hal ini menjadi
semacam wabah menular atau bagaimana, namun kasus pemerkosaan marak
sekali terjadi belakangan ini. Melalui kisah ini, Anda dan saya
disadarkan bahwa bahaya bisa terjadi kapanpun, di manapun, dan oleh
siapapun. Menjaga diri itu penting, namun menjaga hati juga tidak kalah
penting.[Vemale]