IST |
MEKKAH - Roni Erdianto (34), jemaah haji Indonesia yang
tergabung dalam JKS 61, menjadi saksi mata salah satu alasan kenapa kelompoknya
banyak tergiring ke jalan 204. Menurut pria asal Purwakarta ini, askarlah yang
membelokkan kelompok mereka keluar dari jalan seharusnya.
"Ada
3 orang askar. Aneh sekali. Padahal belok sudah kelihatan berjubel,"
tuturnya saat ditemui tim Media Center Haji di Maktab 7, Mina Jadid, Jumat
(26/9/2015).
Pagi
itu ada 8 rombongan dari JKS 61 yang hendak melempar jumroh aqabah. Roni
mengatakan dia termasuk ke dalam 3 rombongan awal yang selamat setelah memaksa
tetap lurus di jalan King Fahd sesuai dengan peta yang diberikan panitia
penyelenggara ibadah haji (PPIH) 2015.
"Pas
mau dibelokin kita maksa lurus karena sama rombongan lansia, ada beberapa pakai
kursi roda," tuturnya.
Rombongan
4, 8, dan 9 setelah Roni dibelokkan menuju 204. Kemudian 2 rombongan setelahnya
dipersilakan lurus karena pada saat itu sudah terjadi tragedi Mina pada pukul
07.30 yang menyebabkan jalan 204 ditutup.
"Sisanya
terakhir 2 rombongan selamat karena terlambat tunggu makan terlebih dulu,"
katanya.
Saksi
mata yang juga menjadi korban, Pepep, menceritakan pada saat itu kondisi jemaah
itu bertabrakan. Jemaah yang hendak ke jamarat dan jemaah yang pulang dari
jamarat.
"Kita
berada di antara maktab-maktab yang terkunci. Karena di depan bentrok yang di
belakang terus dorong. Saya kebetulan pas di bagian terdepan," tutur Pepep
yang bisa melepaskan diri dengan tenaga-tenaga akhirnya.
Pepep
mengaku dari 45 orang di dalam rombongannya, hanya tinggal 16 yang kembali ke
Maktab 7. Sisanya dia tidak tahu entah ke mana, kemungkinan besar juga menjadi
korban tragedi Mina 204.[Detik]