H. Jafar Siddiq, ST |
MASYARAKAT di Kabupaten Aceh Utara khususnya, sudah putus harapan karena program-program
yang ada sudah diambil alih oleh Penguasa.
Masyarakat
Aceh kecewa dengan pemerintahan sekarang, fenomena kepemimpinan sekarang ini tidak
lagi berpihak kepada kaum lemah.
Masyarakat
miskin selalu tertindas, tertekan, terintimidasi, banyak kenyataan yang kita lihat
selama ini, semestinya para pejabat bisa menepati janjinya sebagai khalifah.
Karena
definisi khalifah dalam mensejahterakan rakyatnya, bukan serta merta
menyenangkan diri sendiri saja. Ingat, khalifah akan diminta pertanggungjawaban
oleh Allah (Kullukum raa'in).
Kenapa
kita tidak mencontohi khalifah Umar bin Khattab, yang beliau tak bisa hidup bila rakyatnya susah, beliau tak bisa tidur bila
rakyatnya lapar, dan beliau tidak pernah mengunakan harta Baitul Mal untuk kepentingan pribadinya .
Tapi
coba lihat fenomena pemimpin hari ini, mereka
mengatasnamakan rakyat dalam berorasi
tapi itu hanya buaian semata. Mereka berjanji mensejahterakan rakyat, padahal
mereka hanya mensejahterakan anggotanya dan keluarganya.
Padahal, kemanisan yang mereka peroleh hari ini adalah hasil dari darah rakyat. Mereka telah
khianat, mereka telah munafiq, semua janji yang mereka ucapkan dulu tidak
pernah terealisasi.
Lihat hari ini,,,
wahai pemimipin, lihat dengan mata hati,
kemana hatimu, kemana perasaan mu, engkau telah menghianati rakyatmu.
Kenapa
kalau ada kesempatan rakyatmu tidak engkau beri kesempatan contohnya Badan
Perencanaan Pemberdayaan Pembangunan Masyarakat Desa (BP3MD) Kabupaten Aceh Utara
untuk pelamar calon pedamping desa
kenapa diambil alihkan?
Kenapa
dalam pemerintahan baik Pemda dan wilayah selalu ada pemangkasan dan pengambil
alihkan dan banyak contoh lain, seperti
penerimaan Anggota Wilayatul Hisbah (WH) dan Satpol PP beberapa waktu
lalu juga ada yang bermain.
Seharusnya
coba sedikit beri kesempatan untuk putra daerah untuk berkarya, bekerja membangun daerahnya, kenapa kita tutupi celah
rezeki, kenapa semua celah rezeki rakyat tidak diberi kesempatan.
Padahal
mereka itu rakyat yang memilih kita, tanpa mereka kita tidak akan lahir jadi
pemimpin, setidaknya mereka kita beri kesempatan untuk hidup.
Sangat
mengecewakan, semua bila ada kesempatan
rakyat untuk lebih sedikit untuk memperbaiki ekonominya di situ ada pihak yang selalu mem-back up, menahan, mengambil alih. Padahal kadang
program kegiatan tersebut program dari pusat.
Semoga
kepada penguasa wilayah segera menghentikan kezaliman terhadap rakyatnya,
pogram pusat ngak didapati rakyat, apalagi program wilayah dan daerah.
Penulis:
Calon Pendamping Desa, H. Jafar Siddiq, ST