-->

Pemerintah Didesak Tangani Kerusakan Jalan Lubuk Layu Samadua

14 September, 2015, 19.09 WIB Last Updated 2015-09-14T12:09:30Z
Delky Nofrizal Qutni
BANDA ACEH - Solidaritas untuk Rakyat Daerah Terpencil (SuRaDT) bersama Ikatan Pelajar Mahasiswa Samadua (IMPS) Mendesak pemerintah untuk segera menangani kerusakan jalan Pratu Anwar Bugis Gampong Lubuk Layu Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan.

Jalan tersebut mengalami rusak parah bahkan badan jalan tersebut amblas terkikis abrasi sungai beberapa waktu lalu. Tak hanya Badan Jalan, Sawah masyarakat pun ikut terkena abrasi. Sehingga juga dibutuhkan tebing pengamanan pada Badan Jalan tersebut.

Keberadaan jalan yang menghubungkan gampong Lubuk Layu dan Gampong Jilatang ini memiliki peranan penting karena merupakan akses yang dilalui oleh masyarakat jika ingin menuju gampong Lubuk Layu. Tidak hanya itu, jalan ini juga digunakan oleh masyarakat dalam mengangkut hasil pertanian dan perkebunan.

Rusaknya jalan sepanjang 2 KM tersebut membuat akses ke gampong Lubuk Layu terganggu, bahkan membuat gampong tersebut menjadi terpencil dan terisolir dari gampong-gampong lainnya. Yang lebih memprihatikan badan jalan yang rusak tersebut justru telah menelan beberapa korban, salah satunya sekretaris gampong jilatang yang jatuh saat melintasi jalan tersebut. Sehingga yang bersangkutan mengalami luka berat dari tragedy tersebut.

Ironisnya, jalan ini sudah mengalami kerusakan sejak dilanda banjir bandang tahun 2002 silam. Tetapi, hingga saat ini sudah sekitar 13 tahun tidak pernah dibangun kembali oleh pemerintah. Sudah 3 orang Bupati yang memimpin Aceh Selatan jalan itu tetap terkesan diabaikan. Padahal sudah berkali-kali diusulkan oleh masyarakat. Apakah memang pemerintah Aceh Selatan tidak memiliki I’tikad untuk membangun jalan tersebut, Wallahu alam.

Jika memang Pemerintah Aceh Selatan tidak dapat membangun jalan ini karena alasan keterbatasan anggaran maka kami pikir pemkab dapat mengusulkan dan meminta bantuan provinsi. Kami yakin wakil rakyat dapil 9 yang ada di DPR Aceh siap memperjuangkannya.

"Jangan biarkan masyarakat yang menanggung beban dikarenakan aksebilitas yang sangat memprihatinkan," demikian rilis yang dikirim Ketua SuRaDT, Delky Nofrizal Qutni, kepada lintasatjeh.com, Senin (14/9/2015).[rls/pin]
Komentar

Tampilkan

Terkini