-->

Oknum Polisi Militer Tembak Mati Warga Medan

21 September, 2015, 20.35 WIB Last Updated 2015-09-21T13:35:41Z
IST
MEDAN - Seorang warga tewas ditembak oknum Polisi Militer (PM) di kawasan Jl Brigjen Katamso Medan, Sumatera Utara (Sumut). Korban yang diketahui bernama Muhammad Ridwan (23), akhirnya tewas dengan luka tembak di dada sebelah kiri.

Kasus tembak mati ini menghebohkan, apalagi penembakan tersebut disebut - sebut dilihat seorang polisi dan disaksikan beberapa anggota masyarakat di sana. Pelaku penembakan itu adalah Kopda UN anggota Denpon I/5 Bukit Barisan.

"Ada polisi yang melihat dan sama sekali tidak berbuat untuk menyelamatkan korban. Kejadian ini seperti aksi koboi jalanan," ujar seorang saksi mata yang melihat kejadian penembakan,  Mawardi (43) kepada SP di rumah duka di Kampung Aur Medan, Senin (21/9).

Mawardi mengatakan, latar belakang dari penembakan itu diduga berawal dari perkelahian korban dengan seorang pengunjung di Discoktek New Zone di Jl Wazir Medan, dini hari tersebut. Perkelahian itu kemudian berlanjut di luar tempat hiburan malam tersebut.

"Setelah dilerai masyarakat sekitar, lawan Rendi kemudian pergi. Tidak lama kemudian datang dua orang pria berambut cepak dengan postur tubuh tegap. Salah satunya diketahui Kopda UN. Rendi berusaha kabur dan oknum TNI itu langsung melepaskan tembakan," katanya.

Istri korban penembakan yang sedang hamil 8 bulan, belum bisa memberikan katerangan atas musibah yang menimpa keluarganya tersebut. Namun, sebagian dari keluarga meminta pimpinan TNI menindak oknum TNI yang menembak Rendi sehingga tewas.

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) I/Bukit Barisan, Kolonel Infantri Enoh Solehudin, membenarkan pelaku penembakan itu adalah anggota Detasemen PM I/5 Bukit Barisan. Kasus itu pun sudah ditangani untuk diselidiki.

"Tindakan tegas pasti diberikan kepada orang bersangkutan. Tidak hanya terkait penembakan ini, anggota yang terkontaminasi narkoba juga ditindak. Ini perintah Pangdam I Bukit Barisan," jelasnya. 

Ditambahkan, saat kejadian itu sedang terjadi bentrokan antarpemuda di kawasan Jl Wazir. Kopda UN berusaha melerai pertikaian tersebut. Bahkan, ada kelompok pemuda yang membawa senjata tajam, dan saling melempar batu.

Oknum TNI itu kemudian melepaskan tembakan peringatan ke udara sebanyak dua kali. Namun, kelompok pemuda yang bertikai justru tidak mengindahkannya. Saat itu, kejadian yang tidak diinginkan terjadi. [SuaraPembaharuan]
Komentar

Tampilkan

Terkini