BANDA ACEH - Ikatan Pemuda
Pelajar Aceh Timur (IPPAT) Banda Aceh melanjutkan Musyawarah Besar (Mubes) IPPAT yang tertunda pembahasannya pada tanggal 10 Mei lalu, di Aula Gedung C Walikota Banda Aceh.
"Forum Mubes kembali kita
lanjutkan dengan pemilihan pimpinan sidang tetap karena pimpinan sidang lama yang
walk out saat itu, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan AD\ART, penyampaian LPJ pengurus lama, dan pencalonan Ketua IPPAT untuk periode selanjutnya," demikian disampaikan melalui pers release Ketua Panitia Muhammad Reza
Syahrul, Senin (7/9/2015).
Katanya, alhamdulillah peserta diikuti oleh representatif pengurus paguyuban kecamatan
dari Aceh Timur, sehingga sidang bisa kita jalankan tanpa menodai kaidah dan
norma-norma Mubes IPPAT sesuai amanah AD\ART/. Mubes yang kami lanjutkan ini
tanpa dukungan dari pemerintah daerah dan tanpa berbau politik, tanpa
bermewah-mewah, bahkan makan siang saja tidak kami sediakan, karena kami tidak
menyebarkan proposal-proposal untuk Mubes suci ini.
"Inilah yang ingin kita
bangun, jika kita terus menerus menjadi mahasiswa proposal, bukan ilmu organisasi yang kita
dapatkan, yang ada akan melahirkan mahasiswa-mahasiswa dungu. Karenanya forum Mubes ini
berjalan dengan sangat sederhana namun berlangsung alot," ujarnya lagi.
"Alhamdulillah di akhir
sesi Mubes melahirkan Ketua Baru yakni Nanda Abd. Halim setelah mengalahkan Chalid Akbar dan Agustia Randa," terang Reza.
Sementara itu, ketua terpilih, Nanda Abd. Halim mengucapkan banyak terimakasih kepada kawan-kawan Aceh Timur yang berhadir, terpilihnya saya tidak terlepas dari support
kawan-kawan. Saya menemukan keluarga baru di forum ini, barisan ini akan terus kita
pererat, saya ingin merangkul seluruh kawan di luar sana, yang sedang kuliah
dengan keterbatasan biaya, yang tinggal digubuk-gubuk tua demi cita-cita, yang
tidur beralaskan tikar, yang bekerja membanting tulang demi sarjana.
"Inilah
cita-cita saya sebagai Ketua IPPAT baru. Saya ingin mengubah kesan IPPAT hanya
dimiliki oleh dua asrama putra dan putri, IPPAT ini milik kita semua, milik
kawan-kawan diluar sana. IPPAT ini akan menjadi motor kontrol kinerja
pemerintah, yang tidak semena-mena memberikan penghargaan, yang akan menjadi
bahu sandaran rakyat Aceh Timur dengan himpitan ekonominya," kata Nanda.
Lanjutnya, karenanya kita tidak
akan di SK kan oleh pemerintah daerah. Dalam beberapa
hari kedepan akan langsung membentuk panitia recruitment pengurus, kesempatan ini kami buka secara luas,
kami akan membentuk panitia recruitment untuk menjaring pengurus-pengurus yang ingin
bergabung dan belajar organisasi.
"Disinilah tempatnya, nanti
akan ada beberapa tahap recruitment. Salah satunya interview, kita menjaring
mahasiswa-mahasiswa bermoral sebagai nahkoda IPPAT," tegas Nanda semangat.
Sedangkan, Sayyid M. Chaidir Almahdaly selaku ketua definitif mengungkapkan dibawah
kepemimpinannya berhasil dan sukses melaksanakan Mubes.
"Ya alhamdulilllah,
amanah organisasi dan tanggungjawab moral ini telah berhasil kami selesaikan. Sebagai
pengurus lama dan penyelenggara Mubes, kami berharap perahu ini kalian jaga
baik-baik, kalian belajar sungguh-sungguh, jangan sekalipun perahu ini kalian jual kepada
penguasa rakus," pungkas Sayyid dengan peribahasanya yang khas.(ar)