ACEH TAMIANG - Sekitar tahun 90-an lalu, ternyata perkampungan padat
penduduk wilayah Aceh Tamiang ini pernah digemparkan tragedi pilu dengan
munculnya tragedi layaknya lumpur Lapindo.
Diduga
kuat sisa-sisa bencana tersebut masih menyisakan hingga hari ini. Hal ini
terbukti dengan munculnya gas liar yang ada di beberapa pekarangan rumah warga
Kampung Dalam, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang. Seperti yang diungkapkan
salah seorang warga Kampung Dalam, Nining kepada lintasatjeh.com, Senin (21/9/2015).
Menurutnya,
saat itu lokasi blow out (semburan air bercampur lumpur) berubah menjadi kolam
lumpur yang sangat luas dan menenggelamkan beberapa rumah warga yang tepat
berada di lokasi terjadinya letupan.
"Saya
tidak tahu pasti tentang penyebab tragedi tersebut. Namun saya hanya sempat
melihat ada alat berat jenis beco (excavator_red), yang berupaya mencari
sejumlah rumah yang tenggelam saat itu. Sayangnya, tidak ada satupun rumah yang
diketemukan kembali," ujar Nining.
Nining
berharap semoga kejadian dengan sering munculnya gas liar di pemukiman selama
ini bukanlah sesuatu pertanda bahaya bagi para warga yang berdomisili di
Kampung Dalam.
"Sebagai
warga saya berdo'a kepada Allah semoga tragedi blow out yang pernah terjadi
sekitar tahun 90-an lalu, tidak akan terulang kembali," ungkap Nining.
Sementara
itu, Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Aceh, Nasruddin, menghimbau kepada
seluruh pihak terkait di Kabupaten Aceh Tamiang, agar melakukan pemantauan terhadap
sering munculnya gas liar di Kampung Dalam. Diharapkan agar hasil pemantauan
tersebut disosialisasikan kepada warga.
"Sebaiknya,
warga Kampung Dalam harus dijelaskan pula tentang sebab musabab terkait sering
munculnya gas liar di kampung mereka. Warga harus waspada, lebih baik mencegah
sebelum terjadinya musibah," tegas Nasruddin.[zf]