ACEH
TIMUR - Kasus matinya satwa langka di wilayah Aceh semakin mengkhawatirkan. Hal
ini dikarenakan terganggunya habitat dan mulai rusaknya ekosistem yang ada di
hutan. Selain itu, tak kalah miris akibat perburuan satwa langka oleh para
pemburu yang semakin merajalela. Seperti matinya seekor gajah di perkebunan PT.
Bumi Flora Kabupaten Aceh Timur, Jum'at (4/9/2015).
Gajah
berjenis kelamin betina ditemukan membusuk diperkirakan sudah dua minggu lalu
mati sehingga bangkai gajah tersebut sudah mengeluarkan aroma tidak sedap dan
dikerumuni belatung.
Berdasarkan
keterangan dari BKSDA Provinsi Aceh, gajah yang sudah dua minggu mati ini belum
diketahui pasti penyebab kematiannya. Namun pihaknya terus berupaya mencari
tahu penyebab kematian gajah dengan cara mengambil sampel dari bangkai
tersebut.
"Bita
belum mengetahui pasti penyebab kematian gajah ini namun kita terus berupaya
mencari tahu tentang kematiannya" ujar Doktor Hewan BKSDA Aceh.
Dalam
setahun terakhir ini, kasus kematian gajah terus meningkat di Aceh. Seperti di
Kabupaten Aceh Timur, pada tahun 2014 lalu tiga bangkai gajah ditemukan warga
di salah satu perusahaan sawit milik PT. Dwi Kencana Semesta. Diduga gajah
tersebut mati di racun dan diambil gadingnya oleh oknum karyawan perusahaan
tersebut.
Kapolres
Aceh Timur melalui Kasat Reskrim AkP Budi Nasuha, SH menyatakan bahwa pihaknya
terus melakukan penyelidikan terkait matinya gajah di perkebunan di Aceh Timur.
"Untuk
kasus gajah mati ini kita terus melakukan penyelidikan terkait penyebab matinya
satwa langka ini. Dengan menunggu hasil pemeriksaan oleh pihak BKSD, jika ada
unsur pidananya maka kita dari pihak kepolisian akan menindak lanjut sesuai
hukum yang ada," demikian terang Kasat kepada wartawan.[ar/ham]