JAKARTA - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad
menilai Indonesia berpeluang besar menjadi bangsa besar di Asia dan dunia.
Tetapi sudah barang tentu ada syarat yang harus dipenuhi.
Syarat
penting itu adalah kewajiban bagi generasi muda mempelajari sejarah perjuangan
para pendiri bangsa di masa lalu.
Hal
itu disampaikan Mahathir saat menerima pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno
(YPS), Rachmawati Soekarnoputri, di kantornya, Yayasan Kepimpinan Perdana,
Putrajaya, Malaysia, Senin pagi (14/9).
"Tidak
dapat dihindakan, generasi muda akan mengambil alih kepemimpinan. Penting bagi
mereka mempelajari sejarah perjuangan pendahulu mereka," ujar Mahathir.
Apabila
generasi muda abai dan lalai dalam mempelajari sejarah perjuangan pendiri
bangsa, sambungnya, maka mereka dengan sangat mudah dipengaruhi kepentingan
asing yang berseberangan dengan kepentingan nasional.
Mahathir
Mohamad menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia dari tahun 1981 hingga 2003.
Di Indonesia dia dikenal sebagai Little Soekarno.
Kunjungan
Rachmawati ke kantor Mahathir Mohamad untuk menyampaikan undangan
penganugerahan Star of Soekarno.
Mahathir
merasa tersanjung dan berterima kasih. Dia berjanji akan hadir pada saat
pemberian tanggal 27 September mendatang. [rmol]