LANGSA - Ketua Harian Dekranasda Aceh yang juga istri Wakil Gubenur Aceh, Ny, Marlina Usman, Kami s (3/9) sore, mengunjungi Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Kota Langsa dalam rangka pembinaan dan penilaian desa kerajinan di Gampong Jawa Kecamatan Langsa Kota.
Setibanya, di Pendopo Langsa sekitar pukul 15.00 WIB, Ny.Marlina Usman disambut oleh Ketua Dekranas Kota Langsa yang juga istri Walikota Langsa, Ny.Marliza Muchtar beserta pengurus Dekranas.
Pada kesempatan tersebut, Ny, Marlina Usman, menyampaikan, bahwa produk kerajinan tidak bisa bertahan bila tidak adanya inovasi, peningkatan kwalitas. Produk kerajinan bordir ini akan lebih menarik, diminati dan mudah dipasarkan jika kita memperhatikan kwalitas produknya baik dari pemakaian bahan, keserasian aksesoris dan kerapiannya, perpaduan warna benang dan yang paling penting agar produk kerajinan bordir ini tidak monoton adalah dengan inovasi desain.
Dalam hal ini memang sangat dibutuhkan kreatifitas, pengetahuan dan wawasan para perajin, besar harapan kami gampong ini apabila dibina dengan baik dapat menjadi salah satu gampong kerajinan terbaik.
Sementara itu, Ketua Dekranas Kota Langsa, mengatakan pihaknya terus mendongkrak serta memotofasi para pengrajin agar hasil produksinya bisa bersaing di Dalam Negeri maupun di Pasar Global. Namun harus didukung oleh inovasi, kreativitas, dan produktivitas dari para pengrajin.
Untuk itu kami terus berupaya, agar produk yang dihasilkan oleh para oengrajin di Kota Langsa, khusunya Para Pengrajin Bordir dengan motif pucok rebong ini memenuhi standar kualitas, antara lain original atau asli.
Kemudian inovatif, dapat dipasarkan secara global serta yang terpenting proses produksinya ramah lingkungan dan tidak ada pelanggaran terhadap undang-undang terutama atas hak ciptanya.
Diakuinya, satu hal yang masih menjadi kendala kami adalah minimnya dana pembinaan serta kecilnya wilayah pemasaran dalam memasarkan produk hasil kerajinan yang telah dihasilkan oleh para pengrajin Kota Langsa.
Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini, kami mengharapkan agar Pemerintah Aceh dapat mencarikan bapak angkat bagi para pengrajin, terutama yang ada di Kota Langsa serta sering melaksanakan kegiatan pameran atau ikut serta dalam even-even pameran berskala Nasional atau Internasional dengan mengikutsertakan para pengrajin dari Kota Langsa. Sehingga produk dari para pengrajin ini lebih dikenal oleh para pembeli baik dari dalam Negeri maupun pembeli internasional.
Lanjutnya, dalam rangka menampung produk kerajinan para pengrajin Kota Langsa saat ini kami sedang mempersiapkan galeri untuk memasarkan produk - produk pengrajin, dan kami juga telah memberikan bantuan modal kepada pengrajin, walaupun bantuan itu masih sangat kecil.
Meskipun bantuan tersebut belum mencukupi semua kebutuhan produksi kerajinan namun kami berharap kiranya dapat meningkatkan semangat bekerja, berusaha, dan meningkatkan kemandirian para pengrajin yang telah memperlihatkan karya terbaiknya selama ini.[dedek]