-->

Innalillahi, 'Si Buta dari Gua Hantu' Meninggal Dunia

14 September, 2015, 20.13 WIB Last Updated 2015-09-14T13:13:43Z
IST
JAKARTA - Kabar duka beredar bahwa aktor laga era tahun 90-an, Hadi Leo, pemeran serial Si Buta dari Gua Hantu, meninggal dunia. Aktor ini wafat di usia 50 tahun, di RS Mojokerto Jawa Timur, akibat sakit kencing manis.

Selama kariernya, Hadi telah banyak bermain dalam serial laga. Selain menjadi tokoh Barda Mandrawata alias 'Si Buta', Hadi juga pernah bermain dalam serial ternama Tutur Tinular, Wali Songo, dan Angling Dharma.

Selama hidup, aktor ini banyak berguru tentang dunia peran dari para senior. Salah satunya Deddy Sutomo, aktor gaek yang kemarin baru menyabet gelar Aktor Terpuji di Festival Film Bandung 2015 lewat film Mencari Hilal.

Dihubungi via telepon pada Senin pagi, 14 September 2015, aktor itu mengaku kaget mendengar kabar kepergian Had Leo.

“Kalau kabar itu benar, saya ikut berduka. Kami pernah sama-sama bermain di Tutur Tinular, saya jadi tokoh guru padepokan, dia jadi Lembu Sora. Yang saya ingat tentang dia, anaknya tinggi dan ganteng, namun begitu orangnya low profile,” kenang Deddy.

Ia menambahkan, di tempat syuting, Hadi memang sering bertanya pada dirinya tentang bagaimana cara berakting dengan baik. Ia pun memberi saran-saran, yang sepertinya didengar lalu diaplikasi. “Yang pasti anak ini sudah punya basic bela diri, jadi saat syuting film laga tidak ada maslaah,” katanya.

Sementara itu, pengamat film Yan Widjaya, mengaku juga mendapat kabar yang sama, bahwa Hadi Leo telah berpulang pada hari Minggu, 13 September karena sebuah penyakit, dan jenazahnya akan dikebumikan di wilayah Baros, Sukabumi.

“Yang saya ingat tentang beliau, perannya sebagai Si Buta hasil garapan rumah produksi Harry Topan. Waktu itu Harry Topan Production punya dua andalan aktor serial laga. Yang pertama, Ken Ken yang bermain di Wiro Sableng, dan yang kedua, Hadi Leo sebagai Si Buta,” ujar Yan.

Hadi Leo, lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 5 Agustus 1965. Dia adalah anak ketiga dari enam bersaudara. Pada tahun 2011, Hadi mendirikan Lembaga Peduli Budaya Bangsa `Pelangi Nusantara` di Mojokerto.

Melalui wadah ini, ia mengumpulkan anak-anak muda, mengajar dan melatih mereka seni peran. Sayangnya, saat redaksi VIVA.co.id coba menghubungi nomor telepon lembaga tersebut, tidak diangkat.

Hadi wafat meninggalkan seorang istri benama Yanti dan tiga orang anak bernama Tamara Stevani Ariyanti, Tania Agatha dan Michael Leon Barosi. Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak keluarga mengenai wafatnya Hadi.[Viva]
Komentar

Tampilkan

Terkini