IST |
JAKARTA - Pengamat energi dari Masyarakat Energi Nasional Fajar
Budianto mengapresiasi rencana pemerintah mengolah sendiri hasil migas nasional
agar bisa dinikmati rakyat Indonesia.
Menurut
dia, selama ini, migas Indonesia banyak mangkrak di Singapura, negara yang sama
sekali tak punya sumberdaya alam.
"Ini
faktual dan bisa dibayangkan. Hasil migas Indonesia dinikmati negara seuprit
hanya gara-gara punya kilang mumpuni dan berharap rente. Sedangkan rakyat kita,
apalagi daerah penghasil migas sedikit menikmati," katanya.
Ironisnya,
kata dia, hijrahnya hasil migas Indonesia ke Singapura ditukangi oleh anak
bangsa sendiri. Karena itu tidak heran rencana Presiden Jokowi membuat kilang
dengan teknologi lebih mumpuni dari Singapura, selalu dicerca dengan alasan
kemahalan secara ekonomi.
"Harga
mahal ya memang segitu, karena tujuan penggunaannya tidak dikalkulasi untuk 1-2
tahun saja, 1-2 dasawarsa bahkan 5-8 dasawarsa ke depan," paparnya.
Karena
itu Fajar berharap pemerintah tidak ciut terhadap ancaman apapun, termasuk
teror penembakan kantor ESDM, untuk menuju kedaulatan Indonesia yang utuh.[jpnn]