-->

Hari Tani Nasional Diwarnai Demo Mahasiswa di Lhokseumawe

30 September, 2015, 17.40 WIB Last Updated 2015-09-30T10:40:31Z
LHOKSEUMAWE - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unimal Peduli Petani menggelar aksi damai dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional, yang berlangsung di depan Gedung Bupati Aceh Utara, Rabu (30/9/2015).

Korlap aksi, Zahari Lubis mengatakan, pihaknya mengajukan sepuluh point tuntutan kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Salah satunya segera keluarkan keputusan presiden (kepres) terkait penyelesaian konflik agraria.

Kemudian diminta untuk bubarkan perkebunan negara, perkebunan asing dan swasta menjadi perkebunan rakyat.

"Kemudian, kembalikan tanah rakyat yang dirampas perkebunan negara, asing, swasta developer dan mafia tanah. Bupati Aceh Utara harus mengusut dan menyelesaikan permasalahan kelangkahan pupuk bersubsidi," tegasnya.

Poin lain juga disampaikan dalam aksi ini yakni tingkatkan kinerja aparatur pemerintahan dalam pembangunan pertanian atau instansi terkait terutama kinerja penyuluhan pertanian lapangan baik kualitas maupun kuantitas penyuluhan.

Berikan bantuan bibit unggul, pupuk bersubsidi, obat - obatan pertanian, tractor, kepada seluruh wilayah pertanian.

Berikut tuntutan lengkap :
1. Segera keluarkan keputusan presiden (kepres) terkait penyelesaian konflik agraria.
2. Bubarkan perkebunan negara, perkebunan asing dan swasta menjadi perkebunan rakyat.
3. Kembalikan tanah rakyat yang dirampas perkebunan negara, asing, sewasta developer dan mafia tanah.
4. Bupati Aceh Utara harus mengusut dan menyelesaikan  permasalahan kelangkahan pupuk bersubsidi.
5. Tingkatkan kinerja aparatur pemerintahan dalam pembangunan pertanian atau instansi terkait terutama kinerja penyuluhan pertanian lapangan baik kualitas maupun kuantitas penyuluhan.
6. Berikan bantuan bibit unggul, pupuk bersubsidi, obat - obatan pertanian, tractor, kepada seluruh wilayah pertanian.
7. Jangan biarkan gabah petani aceh utara di beli oleh oknum luar yang meraup keuntungan besar dari petani kita.
8. Berikan keterbukaan informasi mengenai harga hasil produksi pertanian, agar agen pengumpul tidak semena - mena menaruh harga yang tidak sesuai dengan modal yang dikeluarkan oleh petani.
9. Eksekutif (bupati) dan legislatif (DPRK) harus sinkron dalam mengembangkan pertanian di Aceh Utara, sehinnga para petani harus merasakan kehadiran pemerintah.
10. Pembangunan waduk Krueng Kerto Paya Bakong harus terus di iringi dengan pembangunan irigasi sehingga 45000 an Hektar sawah bisa terairi dengan baik, yang ada di pemukiman tersebut.

Dalam aksi yang dilakukan di depan Kantor Bupati Aceh Utara, mahasiswa diterima oleh Aisten I Sekdakab Aceh Utara dan Kadis Pertanian Aceh Utara.

Asisten I Sekdakab Aceh Utara Drs. Anwar Adlin, yang mengatakan, terkait dengan tuntutan para mahasiwa, pihaknya selama ini selalu memikirkan petani yang ada di Pemkab Aceh Utara, dalam meningkatkan penghasilan petani.

"Menyangkut Waduk Krueng Kerto Kecamatan Paya Bakong memang sedang dikerjakan, namun demikian ada tahap - tahapannya. Begitu juga dengan waduk di Kecamatan Jamuan," katanya.

Sementara dalam permasalahan subsidi pupuk dan lain-lain, pihaknya mengaku akan meningkatkan penyalurannya pada tahun 2016 nanti.

"Saya harapkan kepada para mahasiswa jika ada temuan-temuan penyelewengan di lapangan, maka para mahasiwa bisa melaporkan ke dinas terkait, dan kepada kami langsung. Tidak perlu berbondong-bondong seperti ini," harapnya.[chairul]
Komentar

Tampilkan

Terkini