IST |
BANDA
ACEH -
Gerakan Mahasiswa Aceh Selatan (GeMaS) menilai bahwa penyaluran beasiswa untuk
mahasiswa Pemerintah Aceh Selatan tidak tepat sasaran. Setelah dicek pengumuman penerima beasiswa tersebut, banyak berasal
dari mahasiswa yang mampu dan penerima yang tidak lagi berstatus mahasiswa
bahkan telah wisuda.
Padahal selama ini
pemerintah Aceh Selatan melalui DPKKA Aceh Selatan berulang kali menyebutkan
bahwa beasiswa tersebut diperuntukkan untuk mahasiswa kurang mampu yang sedang
thesis (untuk S2), dan mahasiswa yang sedang siskripsi (S1).
Demikian dikatakan Sekretaris Gerakan Mahasiswa Aceh Selatan (GeMaS), Hariyadi, dalam pesan email yang dikirim
kepada lintasatjeh.com, Selasa (29/9/2015).
Lanjutnya, Pemkab
Aceh Selatan melalui kepala DPKKA menyampaikan di media pada Jum’at (8/5/2015) bahwa Pemerintah Kabupaten
Aceh Selatan (Pemkab Asel) sudah mulai menyalurkan bantuan beasiswa kepada
mahasiswa/mahasiswi kurang mampu asal
kabupaten tersebut yang sedang menyelesaikan tugas akhir di tingkat Sarjana
(S1) dan Pascasarjana (S2). Karena ini bentuk kepedulian Bupati katanya. Ternyata
apa yang diutarakan tersebut justeru ibarat meludah keatas, apa yang
disampaikan bertolak belakang dengan pelaksanaannya. Sehingga wajar public
menilai penyalurannya menganut system asal wajar saja.
"Kita meragukan proses seleksi yang
dilakukan pemkab melalui instansi tekait, kinerjanya sangat buruk sehingga
cukup banyak terjadi kebocoran, ini beasiswa untuk kurang mampu atau untuk yang
mampu, indikatornya juga tidak jelas," ucapnya.
Belum lagi jika
dipertanyakan beasiswa untuk mahasiswa yang sedang skripsi/thesis atau beasiswa
untuk yang bukan mahasiswa dan sudah wisuda, katanya di cek ke kampus nyatanya
banyak yang sudah sarjana tapi masih memiliki KTM yang menerima. Makanya kita
sangat meragukan kinerja instansi terkait.
"Kita tidak tau upaya klarifikasi
apalagi yang akan dilakukan setelah realisasinya jauh dari pengharapan. Ini
dikarenakan pemkab terlalu egois dan anti kritik. Jika untuk penyaluran 500
Juta saja pemkab tak becus, bagaimana mungkin tahun depan depan pemerintah Aceh
Selatan dapat penghargaan WTP, jika pengelolaan keuangannya terus tidak tepat
sasaran begini," sebutnya
lagi.
Sudah anggaran beasiswa
pada pemerintahan SAKA dipangkas, sehingga hanya tinggal 500 Juta. Kedatipun
rencana akan ditambah di APBK Perubahan sebesar 250 Juta lagi, maka jumlah nya
hanya 750 Juta. Pelaksanaannya tidak tepat sasaran pula, sungguh mengecewakan.
Sangat berbeda dan mengangkangi apa yang disampakan
Bupati Aceh Selatan pada saat audiensi
dengan perwakilan paguyuban mahasiswa se-Aceh Selatan tempo hari.
Sehingga semakin jelas bahwa pemkab Aceh Selatan tidak peduli dengan nasip pendidikan dan mahasiswa Aceh Selatan.[pin]
Sehingga semakin jelas bahwa pemkab Aceh Selatan tidak peduli dengan nasip pendidikan dan mahasiswa Aceh Selatan.[pin]