IST |
Apa jenis pembersih vagina yang setiap hari Anda gunakan, sabun biasa atau
pembersih khusus? Berapa takarannya di setiap pemakaian? Semoga Anda sudah
tahu hal-hal penting seperti ini. Informasi yang salah tentang cara mencuci
vagina, dapat membuat area intim itu gatal atau jadi sarang jamur.
Tentu,
Anda takut ini terjadi. Begitupun semua wanita di seluruh dunia. Karena itu,
mari pahami vagina Anda supaya tahu cara membersihkannya dengan tepat.
Pertama, bagian vagina yang perlu dibersihkan hanya bagian vulva,
termasuk labira mayora dan minora (bibir vagina luar dan dalam, yang besar
maupun yang kecil). Bagian dalam vagina (mulai dari lubang hingga masuk ke
dalam tubuh) mampu membersihkan dirinya sendiri, kata Jessica Shepherd, M.D.,
pakar kebidanan dan kandungan University of Illinois di Chicago. Tak perlu
mengutak-atik bagian dalam agar tak merusak flora vagina.
Kedua, vagina harusnya punya pH antara 3,5-4,5. Ini harus dijaga agar flora
yang baik tetap hidup dan jamur serta bakteri enggan mampir. Ketika Anda
membersihkan vagina dengan cairan pembersih tubuh yang mengandung parfum (pH
antara 7-8) berarti Anda sudah merusak pH normal vagina. Ini bisa menyebabkan
gatal-gatal, iritasi dan bau tak sedap. "Pembersih tanpa pewangi adalah
pilihan terbaik karena tidak mengandung zat yang berpotensi menyebabkan
iritasi," jelas Sheperd.
Selain
itu, sabun padat lebih baik dari sabun cair karena tidak mengandung alkohol
setinggi sabun cair. Tapi yang terbaik adalah pembersih khusus dengan pH 3,5-4,
tidak berpewangi dan tidak mengandung alkohol. Pasang mata jika ada perubahan
pada vagina berupa gatal, kering, atau cairan kental tak wajar. Mungkin itu
infeksi jamur.
Ketiga, perhatikan frekuensi. Jika frekuensi Anda membersihkan vagina kurang,
mungkin masih ada sisa keringat dan sekresi yang tersisa. Jika vagina
dibersihkan secara berlebihan, Anda bisa mengganggu keseimbangannya.
Membersihkan
vagina dengan tangan juga lebih baik ketimbang memakai loofah. Tekstur loofah
bisa membuat luka dan jika pasangan Anda berisiko penyakit menular seksual, itu
mudah menular lewat luka tadi. Bersihkan vagina satu atau dua kali sehari sudah
cukup.
Keempat, keringkan dengan saksama menggunakan handuk yang
bersih dan lembut. Jangan digosok-gosok, cukup tempelkan handuk sampai area intim
Anda benar-benar kering. Jaga area intim tetap kering dengan mengganti panty
liner atau celana dalam dua hingga tiga kali sehari dalam kondisi normal.
Setelah
buang air kecil, cuci vagina dengan air bersih lalu langsung keringkan.
Perhatikan arah basuh dubur setelah buang air besar, jangan dari belakang ke
depan. Itu sama saja Anda menyebarkan kuman dari dubur ke vagina.
Di
dalam vagina ada bakteri baik dan ada bakteri jahat. Dengan membersihkan bagian
dalam vagina seperti yang disebut di atas (biasanya menggunakan douche), Anda
berpotensi menyingkirkan keduanya. Ini bisa mengakibatkan keseimbangan
lingkungan vagina terganggu. PH vagina seharusnya diperlakukan dengan hati-hati
jika tidak ingin terkena infeksi jamur dan infeksi lain-lainya.
Intinya,
secara fisiologis, vagina diciptakan mampu mengurus dirinya sendiri dengan cara
mendorong keluar kotoran lewat cairan khas yang Anda lihat sehari-hari. Tugas
Anda cuma membersihkan sekresi cairan itu di bagian vulva, menjaganya tidak
lembap berlebih dan mempertahankan pH seimbangnya.[Kompas]