IST |
JAKARTA – Amerika Serikat mengumumkan peluncuran
Kompetisi Inovasi Global (GIC/Global Innovation Competition 2016) tahunan
Making All Voices Count yang ketiga. Kirim ide Anda dalam bentuk program –
dengan teknologi apapun – untuk meningkatkan hubungan antara pemerintah dan
warga negara di 12 negara, termasuk Indonesia. Ide harus menjawab salah satu
dari beberapa tema berikut: tata kelola pemerintahan yang lebih baik,
transparansi dan akuntabilitas, serta pemberantasan korupsi.
“Kompetisi Inovasi
Global akan mendukung solusi inovatif dan memanfaatkan teknologi baru untuk
membantu menumbuhkan gerakan global tentang pemerintahan yang terbuka,
transparansi dan akuntabilitas,” kata Direktur USAID
Andrew Sisson. ”Kami berharap kompetisi ini akan membantu memperkuat
suara warga negara dan memungkinkan pemerintah mendengarkan dan
menanggapi masyarakatnya.”
Semua
orang diundang untuk ikut serta dan batas waktu keikutsertaan adalah Minggu, 4
Oktober. Pilihan dan nominasi oleh umum akan dilakukan mulai dari Senin, 12
Oktober hingga Rabu, 11 November yang akan menentukan peserta yang akan maju
mengikuti kompetisi. Finalis akan terbang ke Accra, Ghana untuk menghadiri
Global Innovation Week dan mengikuti kegiatan membangun jaringan kerja secara
intensif dan mendapat bimbingan. Para pemenang akan menerima hibah dengan
jumlah total GBP 450.000 untuk mendukung pengembangan proyeknya, ditambah
bimbingan dari para ahli. Untuk ikut serta, kunjungi di sini.
Pada
April lalu, sepuluh tim inovator dari Afrika dan Asia berlaga di final GIC 2015
di Jakarta. Dua dari lima tim pemenang berasal dari Indonesia. Siti Nurjanah
dari Surabaya mendapatkan lebih dari GBP 67.000 dan bimbingan untuk mengembangkan
mobile platform dan daring yang mempermudah dialog antara pemerintah dan warga
negara saat menyusun peraturan desa. Tujuan proyek ini adalah untuk
mempromosikan pemerintah daerah yang lebih akuntabel dan responsif terhadap
kebutuhan warganya.
Making
All Voices Count merupakan inisiatif yang didukung oleh the United States
Agency for International Development (USAID), the United Kingdom Department for
International Development, the Swedish International Development Cooperation,
dan Omidyar Network, demikian pres realese yang diterima lintasatjeh.com, Selasa (22/9/2015).[red]