IST |
LHOKSEUMAWE - Pemerintah Kabupaten Aceh Utara sangat bangga dan
berbesar hati atas eksistensi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Lhokseumawe selama ini. Demikian hal tersebut disampaikan Bupati Aceh Utara, H.
Muhammad Thaib dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pendidikan
dan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Aceh Utara, Saifullah, pada acara wisuda
ratusan mahasiswa STAIN, Kamis (17/9/2015).
“Kami atas nama
Pemerintah Aceh Utara sangat bangga dan berbesar hati atas eksistensi STAIN
Lhokseumawe selama ini. Selain sebagai lembaga perguruan tinggi, STAIN juga
telah memberikan warna bagi terlaksananya program pemerintah daerah, salah
satunya adalah pelaksanaan Syari’at Islam di Provinsi
Aceh khususnya Aceh Utara,” ucap Saifullah.
Pihaknya
berharap dapat tumbuh dan berkembang dan terus dapat berkontribusi kepada
Pemerintah Aceh Utara di berbagai lini.
“Kami atas nama
pimpinan daerah terus berharap kepada lembaga perguruan tinggi ikut secara bersama
melaksanakan dan mendukung program-program daerah yang selaras dengan visi dan
misi bersama,” harapnya.
Sementara
itu berdasarkan data yang diperoleh lintasatjeh.com dari pihak STAIN, para
mahasiswa dan mahasiswi Sarjana Strata-1 yang di wisuda pada hari ini sebanyak
498, termasuk 16 orang mahasiswa dan mahasiswi pasca Sarjana Strata-2. Dari
total tersebut, yakni sebanyak 169 orang dari jurusan Syari’ah
yang terbagi dalam dua prodi Ekonomi Syari’ah dan Ahwal Al
Syakhsyiyyah.
Kemudian
sebanyak 259 orang dari jurusan Tarbiyah yang terbagi dari tiga Prodi yaitu
Pendidikan Agama Islam, Tadris Matematikan, dan Tadris Bahasa Inggris. Untuk
jurusan Dakwah yaitu Prodi Komunikasi Penyiaran Islam yakni sebanyak 54 orang.
Sedangkan untuk Pasca Sarjana Strata-2, hanya 16 orang yang merupakan dari
prodi Komunikasi Penyiaran Islam.
Sementara
itu, Ketua STAIN Lhokseumawe, Dr. H. Hafifuddin, M.Ag mengatakan, saat ini
STAIN memiliki 3.685 mahasiswa/i yang terdiri dari tiga jurusan dan 15 program
studi. Meliputi tujuh prodi pada jurusan Tarbiyah, tiga prodi pada jurusan
Syari’ah, dua prodi di jurusan Dakwah, tiga prodi pada
program pasca sarjana.
Secara
Institusional, kata dia, pihaknya selalu menyampaikan pada kesempatan bahwa
untuk pengembangan ilmu keIslaman khususnya dan ilmu lain pada umumnya, STAIN
Malikussaleh menggagas epistimologi keilmuan Qur’an.
“Hal ini cukup urgen
ditengah belantara epistemologi barat yang mendesak masuk dalam ranah keilmuan
kita. Sebuah epistemologi yang tidak memiliki garansi, tidak hanya dalam proses
pengembangan ilmu yang Qur’ani, melainkan juga
dalam membentuk Sumber Daya Manusia yang Islami,”
pungkas Hafifuddin.[chairul]