Dia
menyebutkan, dari 25 unit jumlah toko hanya warkop, bengkel, kantor SAR dan
tailor yang terisi. Sementara selebihnya 18 unit tidak terisi atau tertutup dan
kosong. Bahkan sejumlah fasilitas terminal terpadu rusak, seperti pintu toko
banyak yang rusak dan plafon loket Bus bocor dan ada yang sudah terbuka, wc
terminal jorok.
Menurutnya,
dari 6 closed tempat buang air kecil pria satu pun tidak bisa dipakai, closed
buang air besar hanya 2 yang bisa dipakai. Padahal terminal terpadu tempat
berkumpulnya para sopir minibus dan Akap dari luar daerah, maupun pedagang yang
berjualan di lokasi terminal terpadu yang mengaku kesulitan karena para
penumpang tidak mau singgah karena fasilitas tidak memadai.
Untuk
itu, dirinya pada Rabu (5/8/2015) meminta Pemda dan Dishub harus memperhatikan kondisi terminal terpadu tersebut,
karena selama ini terminal terpadu merupakan sumber pendapatan daerah Pidie.[Rajali]