Pengibaran merah putih di Lhoksukon, Aceh Utara |
JAKARTA - Peneliti Survei Meter, Teguh Yudo mengaku banyak
pihak yang menilai Indonesia akan hancur. Hal ini bisa muncul karena kondisi
ekonomi yang terus merosot dalam beberapa masa ini.
Mengetahui
penilaian seperti itu, Teguh menegaskan, prediksi itu bukan pertama kalinya
dialami Indonesia. "Bukan kali ini saja Indonesia diprediksi oleh sejumlah
kalangan akan hancur," ujar Teguh saat diskusi dengan topik 'Membaca
70 Tahun Indonesia', di Menteng, Jakarta, Sabtu (15/8).
Ia
berpendapat, prediksi ini muncul akibat kondisi ekonomi Indonesia yang melemah
dari waktu ke waktu. Teguh menjelaskan, prediksi kehancuran ini sempat muncul
pada 1960-an. Menurutnya, ketika itu banyak pihak yang memprediksi Indonesia
akan bubar. Namun, kata dia, prediksi itu ternyata salah besar.
"Lalu
waktu krisis 1998 juga kita sempat diprediksi serupa. Namun sebaliknya justru
ekonomi kita tumbuh dan kita bisa masuk G-20," ujarnya.
Menurut
Yudo, krisis ekonomi justru memberikan efek positif. Ia berpendapat,
kondisi itu malah menyatukan perbedaan di Indinesia. Dengan demikian, lanjut
dia, kemungkinan kehancuran Indonesia akibat krisis ekonomi itu kecil.[Republika]