PADANG - Persoalan keterlamatan visa haji menjadi sorotan
Komisi VIII DPR RI karena terjadi hampir di seluruh embarkasi.
"Memang
harus ada evaluasi menyeluruh, sepanjang Indonesia merdeka, baru kali ini
terjadi jamaah haji mau berangkat tak dapat visa," tutur anggota Komisi
VIII DPR RI Khatib Umam Wiranu, Kamis (20/8).
Padahal,
ujar Khatib, pihaknya sudah sering meminta pemerintah membereskan permasalah
visa sebelum hari H keberangkatan calon haji.
"Yang
paling utama, kita sudah ngomong ke Menteri Agama, tolong visa-nya diberesin
dulu," kata dia .
Sebelumnya,
sebanyak tujuh calhaj kloter pertama asal Sumbar terpaksa dialihkan
keberangkatannya karena visa yang belum keluar. Sementara pada kloter kedua,
sebanyak 22 orang calhaj diketahui masih bermasalah dokumen visa-nya.
"Ini
apakah mungkin dalam waktu yang secepat-cepatnya mereka mengurus 27 visa?
Memang bisa diundur sih," ujar Umam.
Namun,
menurutnya pengunduran jadwal keberangkatan membuat calhaj menjadi tidak pasti.
Penundaan jadwal keberangkatan, lanjutnya, sebenarnya pernah terjadi dalam
penyelenggaraan haji akibat visa. Namun hanya satu atau dua visa calhaj.
Saat
ini, ia mengatakan, pengunduran kloter akibat belum keluarnya visa terjadi
hampir di seluruh embarkasi. Menurutnya, permasalahan akan terjadi, bila
menimpa pasangan suami istri yang berangkat bersama. Sebab, menurutnya tidak
mungkin keduanya terpaksa berpisah kloter akibat visa.
Sementara
itu, Kasi Pembinaan Haji dan Umrah dari Kantor Wilayah Kementerian Sumbar
Efrizal menjelaskan, pengurusan visa terkendala akibat terhentinya proses
pengurusan di Kedutaan Arab Saudi.
"Ini
kan kewenangan Kedutaan Arab Saudi, bukan kita (Kanwil Kemenag Sumbar),"
ujar dia.
Ia
mengatakan, telah mengirimkan tim untuk memperjelas pengurusan visa calhaj asal
Sumbar. Ia memastikan, visa-visa tersebut segera tuntas pengurusannya.
Selain
itu, Kanwil Kemenag Sumbar telah menyiapkan kursi cadangan di kloter terakhir.
Sehingga, calhaj asal Sumbar yang bermasalah dengan visa dapat berangkat di
kloter terakhir.
"Besok
akan dituntaskan (penyelesaian visa). Masih banyak teman di sana
(Jakarta)," imbuhnya.[Republika]