BANDA ACEH - Jaringan Aspirasi Rakyat Aceh (Jara) mengecam kunjungan kerja Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Komisi IV bidang kesehatan ke Jepang untuk
melihat dan memperbaiki lembaga BPJS di Aceh.
Dalam
kunker tersebut, hanya satu anggota DPRA yang tidak ikut yaitu, Darwati A. Gani
dari Partai Nasional Aceh (PNA) dan Zainal Abidin dari Partai Keadilan
Sejahtera (PKS).
"Kami
menilai kunker ini tidak bermanfaat, hanya pemborosan anggaran apa lagi di saat
rakyat Aceh ekonominya sedang melarat, sementara mereka sibuk dengan kunker
yang menghabiskan uang capai Rp 200 miliar," demikian kata Ketua LSM Jara,
Iskandar S.Pd, kepada lintasatjeh.com, Jum'at (28/8/2015).
Yang
lebih ironis lagi, kata Iskandar, Partai baru yaitu Partai Nasdem yang
mengusung restorasi, tetapi mereka juga ikut kunker. Seharusnya mereka menolak
bukan malah ikut kunker ini.
Mereka
juga seharusnya malu, karena tidak bisa membawa apa yang bisa menciptakan
perubahan bagi pelayanan BPJS di Aceh yang lebih baik. Menurut dia, kebijakan
tersebut menambah daftar ketidak percayaan publik pada DPRA yang negatif, hanya
melancong dengan uang rakyat.
Selain
itu, komisi II DPRA juga melakukan kunjungan kerja ke Inggris dan Cina. Sepulang
dari kunker, dirinya akan mempertanyakan tentang DPRA yang brangkat ke Cina
untuk mempertanggung jawabkan hasilnya, sehingga uang Aceh ke depan tidak
sewenang-wenang digunakan.
Untuk
itu, Jara meminta Mendagri untuk mengevaluasi proses penggunaan dana ke depannya
supaya dicoret, jika hanya menghamburkan uang rakyat.[Razali]