-->

Prajurit TNI Tewas Didor, Pangdam Cegah Balas Dendam

30 Agustus, 2015, 21.38 WIB Last Updated 2015-08-30T14:39:19Z
MAKASSAR - Panglima Komando Daerah Militer VII/Wirabuana, Mayor Jenderal TNI Bachtiar langsung bertolak ke Kabupaten Polman, Sulawesi Barat, usai mendapatkan informasi salah seorang anak buahnya tewas tertembak. Bachtiar berencana mengecek langsung lokasi kejadian dan mengantisipasi terjadinya aksi balas dendam atas penembakan yang menewaskan Prajurit Dua Yuliadi, anggota Kompi B Batalyon Infanteri 721/Makassau.

Kepala Staf Kodam VII/Wirabuana, Brigadir Jenderal Kurnia Dewantara, mengatakan orang nomor satu di Kodam VII/Wirabuana itu bertolak ke Polman menjelang magrib, tepatnya pukul 17.30 Wita. Yuliadi sendiri diketahui tewas tertembak oleh orang tidak dikenal pada pukul 16.00 Wita di Sirkuit Permanen Sport Centre, Jalan Stadion Pekkabata, Kabupaten Polman, Sulawesi Barat, Minggu, 30 Agustus.

"Panglima Kodam sudah terbang menggunakan helikopter menuju TKP," kata Dewantara, Minggu, 30 Agustus. Bersama kepolisian, TNI turut melakukan investigasi atas kasus penembakan terhadap Yuliadi. "Masih dalam penyelidikan," ucapnya.

Kasus penembakan itu bermula dari pertengkaran yang melibatkan anggota patroli bermotor Polres Polman dengan salah seorang anggota Kodim 1401/Majene, Prajurit Kepala Laksmono. Laksmono bersama temannya sedang menonton balapan roda race. Karena memasuki lintasan balapan, Laksomono pun ditegur dan didorong oleh oknum polisi itu.

Dewantara menjelaskan saat anggotanya itu menyampaikan ke anggota patmor Polres Polman bahwa dirinya merupakan anggota TNI, sang korban malah dipukuli. Perkelahian pun tidak terhindarkan. Beruntung, kepala polres dan kepala staf kodim setempat langsung ke TKP dan melerai perkelahian. Kedua belah pihak yang bertikai pun langsung didamaikan.

Berselang dua jam kemudian, tiba-tiba terdengar letusan di areal sirkuit, tapi bukan di lokasi pertama. Saat dilakukan pemeriksaan, anggota Kompi B Batalyon Infanteri 721/Makkasau, Prajurit Dua Yuliadi sudah ditemukan bersimbah darah dengan luka tembak pada bagian perut sebelah kiri. "Setelah terjadi tembakan, korban coba dibawa ke rumah sakit tapi sudah tidak tertolong," ucap Dewantara.[Tempo]
Komentar

Tampilkan

Terkini