BANDA ACEH - Pengamat politik dan keamanan Aceh, Aryos Nivada, mendukung
langkah Kepolisian Daerah (Polda) Aceh dalam menangani kasus kelompok sipil
bersenjata nomor wahid Din Minimi.
Namun,
sangat disesalkan penanganan operasi penumpasan kelompok paling dicari ini
sangat lambat sekali, sehingga tidak
tuntas dengan cepat diselesaikan.
"Saya
sangat yakin sekali dengan kecanggihan alat penyadapan dan keahlian Polda Aceh
bisa dengan cepat membekuk kelompok Din Minimi. Lagi-lagi yang menjadi
pertanyaan kenapa lambat?," tandas Peneliti Jaringan Survey Inisiatif,
kepada lintasatjeh.com, Sabtu (22/8/2015).
Disisi
lain, tambahnya, operasi penumpasan kelompok Din Minimi selalu berakhir dengan
penembakan pelaku, walaupun sah polisi menembak pelaku karena pelaku
bersenjata. Tetapi, kasus Ridwan sudah dipantau selama dua pekan sebagaimana
yang disampaikan Dir Reskrimum Polda Aceh Kombes Pol Nurfallah, namun kenapa tidak
mampu ditangkap tanpa menembak pelaku.
"Apakah
karena banyak keuntungan bisa digali ketika pelaku masih hidup. Apakah harus
selalu berakhir tragis di ujung timah panas?," pungkas Penulis buku wajah
politik dan keamanan Aceh.[Zul]