SABANG - Berkembangnya wacana Konggres Forum Paguyuban
Mahasiswa dan Pemuda Aceh (FPMPA) ke-2 yang direncanakan digelar pada tanggal
29-30 Agustus 2015 menjadi salah satu hal yang menarik perhatian kami. Hal ini
disebabkan karena tanpa koordinasi apapun nama PB-IPPEMAS dicantumkan oleh
pihak FPMPA dalam publikasi kegiatan.
"Hal
ini sangat disayangkan dikarenakan mulai saat kami mengirimkan Mosi Tidak
Percaya kepada Ketua Umum FPMPA tertanggal 27 April 2015 hingga saat ini FPMPA
tidak pernah lagi berkoordinasi dengan IPPEMAS sehingga hal ini sangat
merugikan kami secara kelembagaan dan ini merupakan bentuk pembohongan
publik," demikian disampaikan Ketua PB-IPPEMAS, Putra Rizki Pratama
melalui siaran persnya ke redaksi lintasatjeh.com, Kamis (27/8/2015).
Lanjutnya,
oleh karena itu kami meminta FPMPA dan Pihak Panitia Konggres segera meminta
maaf secara terbuka di media atas pencatatutan paguyuban PB-IPPEMAS dalam
publikasi kongres yang telah beredar.
"Melalui
pernyataan sikap ini, kami PB-IPPEMAS (Pengurus Besar Ikatan Pemuda Pelajar Dan
Mahasiswa Sabang) dengan resmi menolak dan tidak mengakui FPMPA sebagai wadah
pemersatu Paguyuban se Aceh," tegas Putra.
Masih
kata dia, kami meminta kepada oknum-oknum FPMPA agar tidak lagi mengatasnamakan
sebagai forum paguyuban se-Aceh dan mencari keuntungan kelompok dari organisasi
tersebut. Jika pendomplengan ini terus berlanjut maka kami akan membawa ini ke
jalur hukum karena telah merugikan paguyuban Sabang secara khusus atas tindakan
pencatutan nama dalam FPMPA kedepannya. Kecuali FPMPA ingin mendefinisikan
bahwa Sabang bukanlah bagian dari Provinsi Aceh.
"Dan
kami berharap rekan-rekan ketua paguyuban se-Aceh yang sah agar secara
bersama-sama kita pikirkan kembali bagaimana menyatukan semangat paguyuban
se-Aceh dan menyemai kebersamaan tanpa adanya intrik kepentingan golongan
tertentu," tutupnya.[rls/pin]