LHOKSEUMAWE - Mujiburrahman (15), salah seorang imigran Myanmar
etnis Rohingya yang ditampung di Kompleks Shelter Blang Adoe, Aceh Utara,
terpaksa diboyong ke RSUD Cut Meutia Lhokseumawe, Sabtu (22/8/2015).
Ia
diboyong ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis setelah dirinya
ditemukan kritis usai dikeroyok lima orang temannya yang diduga kewarnegaraan
Bangladesh.
Menurut
relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Siska yang mengutip keterangan korban,
pengeroyokan itu bermula saat korban bersama warga Bangladesh yang bernama
Syakir, Khafatullah, Idris dan Faruq hendak makan siang di lokasi penampungan
(shelter).
Korban
tiba-tiba dituduh melempar batu kecil ke arah Idris. Spontan Idris langsung
beringas memukuli Mujiburrahman. Tak sampai disitu, Syakir, Khafatullah dan
Faruq serta beberapa imigran lainnya juga ikut mengeroyok korban.
"Insiden
kecil terjadi siang tadi ketika korban hendak makan siang di dapur penampungan.
Korban dituduh melempar batu ke arah Idris," kata Siska.
Insiden
pengeroyokan itu sempat dilerai petugas yang berjaga-jaga dilokasi shelter.
Sedangkan korban sudah terkapar dilantai dalam kondisi sesak nafas serta
memuntahkan air dari mulutnya.
"Korban
yang masih berusia lima belas tahun itu pingsan di lantai, nafasnya sesak dan
ada luka lebam. Menurut korban, ia dipukul di bagian dada, di pijak-pijak oleh
sekitar sepuluh orang yang usianya lebih tua daripadanya," jelas Siska.
Korban
pada saat itu pula sempat dibawa petugas ke markas ACT untuk diberi pengobatan.
Namun pihak ACT tak mampu mengatasi kondisi tersebut lantaran tidak memiliki
alat lengkap kesehatan.
"Korban
sesak nafas, kami tak punya alat oksigen. Maka kami putuskan korban dibawa ke
RS Cut Meutia. Sesampainya di sana ia langsung di infus dan diberi oksigen dan
dirawat inap di ruang bedah pria," tambah Siska.
Menurut
Siska, korban mengalami luka bagian dalam. Sebab sampai sekarang korban masih
merasa kesakitan dibagian dalam dada.
Sementara
kepada wartawan, Kepala Imigrasi Kelas IIA Lhokseumawe, Muhammad Akmal SH
membenarkan insiden tersebut. Ia pun sempat menjenguk Mujiburrahman ke rumah
sakit.
Dalam
hal ini dirinya akan mencari data untuk mencari tau bagaimana insiden itu
terjadi. Sebab, imigran Bangladesh kini ditampung terpisah dengan imigran
Myanmar.[chairul]