JAKARTA - Acak ulang alias reshuffle kabinet yang dilakukan
Presiden Joko Widodo secara mendadak, kemarin menyisakan banyak keanehan. Salah
satunya adalah keputusan presiden mempertahankan Menteri BUMN, Rini Soemarno
dan mendepak Menko Polhukam, Tedjo Edhy Purdijatno.
"Padahal,
desakan dari pelbagai kelompok yang menuntut Rini Soemarno agar lengser dari
jabatannya sangat kuat," terang pengamat dari Indonesia Public Institute,
Karyono Wibowo dalam perbincangan dengan redaksi, Kamis (13/8) malam.
Hemat
dia, rekaman bernada penghinaan terhadap presiden Jokowi yang diduga pernyataan
Rini Soemarno seharusnya bisa jadi masukan untuk mendepaknya dari Kabinet
Kerja.
"Mengapa
menteri BUMN Rini Soemarno tidak diganti. Ada apa dibalik itu?" kata
Karyono.
Dia
menambahkan, hal itu semakin membuktikan bahwa posisi Rini cukup kuat.
Background Rini yang motabenenya pengusaha mungkin masih dibutuhkan di
pemerintahan.
"Apalagi,
Rini memiliki peran penting dibalik kemenangan Jokowi, khususnya menggalang
kalangan pengusaha nasional maupun asing. Hal inilah menurut saya yang membuat
posisi Jokowi dilematis tatkala harus mengganti Rini," tandas Karyono.[rmol]