GUNUNGSITOLI – Bendera merah
putih yang berkibar di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Nias, Sumatera Utara,
Rabu (19/8/2015), terpasang terbalik. Bukan merah putih, tapi putih
merah.
Sejumlah
wartawan yang menanyakan perihal bendera terbalik ini diundang Kepala Seksi
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pendidikan, Dinas Pendidikan
Kabupaten Nias, Arosokhi Lombu ke kantornya. Mereka ditawari uang sebesar
Rp 2 juta untuk tidak memberitakan peristiwa tersebut.
“Kami minta awak media
untuk jangan mengabarkan berita ini. Kami siap memberikan konsekuensi sebesar
Rp 2 juta,” kata dia di ruang kerjanya di Kantor Dinas Pendidikan
Kabupaten Nias, Rabu (19/08/2015).
Bendera
merah putih terpasang terbalik hampir sepanjang hari. Bendera terbalik tersebut
mengejutkan sejumlah warga yang melintas di depan kantor itu.
“Apa kata dunia kalau
bendera begini,” kata Faisal, seorang warga yang melintas di depan
kantor itu, Rabu.
Menjelang
sore, salah seorang personel Polisi Pamong Praja Didi Harefa (38) mendatangi
Kantor Dinas Pendidikan. Kepada salah seorang pegawai ia meminta agar
pemasangan bendera diperbaiki.
“Maaf, Pak, pegawai
sedang istrahat,” jawab pegawai yang tidak diketahui namanya.
Tiba-tiba
dari arah dalam kantor keluar seorang pegawai lain menuju tiang bendera. Ia
menurunkan bendera dan meperbaiki posisinya.
Saat
ditanya kenapa bendera terpasang terbalik, ia mengatakan, ini kalalaian
petugas. "Daripada salah besar lebih baik kita perbaiki. Saya cinta
bendera karena itu saya perbaiki bendera ini,”
katanya sambil berlalu.
Bupati
Nias Sokhiatulo Laoli yang dimintai tanggapan melalui pesan singkat
menyampaikan bahwa dirinya belum mendapatkan informasi tersebut.
“Saya sedang mengikuti
rakor tentang Pilkada di Medan,” kata dia.
Masih
melalui pesan singkat, Sokhiatulo mengatakan, bendera terbalik itu bukanlah
kesengajaan. "Hanya masalah kelalaian saja," kata dia.
Ia
berjanji akan memanggil Kepala Dinas dan pegawai Dinas Pendidikan sepulang dari
Medan.[Kompas]