-->

JK: Semua Menteri Marah dengan Rizal Ramli

19 Agustus, 2015, 21.22 WIB Last Updated 2015-08-19T14:23:09Z
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, semua menteri Kabinet Kerja marah dengan sikap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Ramli yang berseteru dengannya.

"Di sidang kabinet semua orang marah sama dia tadi," ujarnya di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu, 19 Agustus 2015.

Sebelumnya, Rabu siang tadi digelar sidang kabinet paripurna. Presiden Joko Widodo langsung memimpin rapat tersebut. Dalam rapat kabinet itu, JK mengaku menegur sikap Rizal yang dianggapnya tidak pantas.

"Kenapa tidak (ditegur langsung di forum kabinet), saya kan wakil presiden," ujarnya.

Namun, JK enggan membeberkan apa sikap dan tanggapan dari Menko Rizal. JK mengaku tidak ada permasalahan yang diselesaikan. Namun dia menegaskan, Rizal perlu disiplin ketika sudah menjadi menteri.

"Artinya harus kembali disiplin. Menteri harus punya etika," ujarnya menambahkan.

Dia mengaku, sikapnya itu mendapat restu dari Presiden Joko Widodo. Pasalnya, sudah selayaknya pembantu Presiden mengikuti aturan main yang ada. Menurut dia, setelah teguran tersebut, Rizal tidak merespon dengan negatif.

"Ya mau apa. Emang dia mau apa."

Sebelumnya, Rizal mengkritik program 35 ribu MW usai melakukan serah terima jabatan sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pekan lalu. Saat proyek 35 ribu MW dicanangkan, menurutnya, masih ada sisa proyek Fast Track Program (FTP) 7.000 MW yang dicanangkan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan belum selesai.

Rizal akan meminta Kementerian ESDM dan Dewan Energi Nasional (DEN), untuk mengevaluasi rencana pemerintah untuk merealisasikan salah satu proyek andalan Presiden Jokowi tersebut.

Komentar Rizal ini langsung direspons oleh pihak-pihak terkait, salah satunya Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut Wapres, Rizal sebagai orang baru di kabinet seharusnya memahami terlebih dahulu arah kebijakan Jokowi, sehingga tidak asal bicara. Rizal langsung menanggapi pernyataan JK. Dia menantang Wapres untuk berdebat secara terbuka di hadapan publik.[Viva]
Komentar

Tampilkan

Terkini