Migran Rohingya di Aceh Utara |
LANGSA - Bencana alam hujan disertai badai telah mengakibatkan
longsor dan banjir bandang di Myanmar yang melanda 4 wilayah, yakni Chin,
Magwe, Sagaing dan Rakhine di tambah dengan adanya siklon Komen.
Presiden
Myanmar Thein Sein juga telah mengeluarkan keadaan Darurat Banjir untuk wilayah
ini, banjir juga telah menghancurkan setidaknya 200.000 hektar tanaman padi dan
dan menewaskan 27 orang dan memaksa lebih dari 156 ribu orang mengungsi.
Yayasan
Geutanyoe mengirim tim kemanusiaan ke Myanmar dalam rangka membantu korban
bencana alam banjir yang terjadi pada hari sabtu, tanggal 1/8/2015, yang telah
menelan korban jiwa, harta dan arus pengungsi 156 ribu orang. Untuk tahap awal
Yayasan Geutanyoe mengirimkan tiga orang tim emergency yang bekerjasama dengan LSM
local di negara tersebut dalam rangka melakukan assesment kebutuhan logistic
baik jangka panjang maupun jangka pendek.
Akibat
badai dan banjir bandang hidup para pengungsi Muslim rohingya di Myanmar
semakin mengenaskan karena 150 tenda pengungsian di Rakhine tersapu banjir
disertai badai, hal ini tidak ada tempat untuk penampungan pengungsi, di tambah
lagi dengan terputusnya beberapa jalan darat yang mengakibatkan proses evakuasi
dan distribusi bahan bantuan menjadi terhambat.
Apalagi,
kata Koordinator Humanytarian Yayasan Geutanyoe Nasruddin, bahwa kita ketahui
bencana yang menimpa di Myanmar adalah bencana Nasional yang terjadi di Negara
tersebut, tragisnya negara tersebut hanya memiliki infrastruktur dasar dan
fasilitas medis yang tidak siap menghadapi bencana seperti yang terjadi Topan
Nargis yang menghancurkan Delta Irrawatty pada tahun 2008 yang lalu yang
menewaskan 130 ribu orang.
Menurut
informasi yang diterima Yayasan saat ini mereka sangat membutuhkan pakaian,
selimut, air bersih, bahan makanan dan tenda untuk perlidungan anak dan
perempuan yang sangat di butuhkan. Yayasan Geutanyoe juga menerima bantuan dari
masyarakat yang ingin menyumbang dana untuk bencana Myanamar dapat mengirimkan
ke nomor Rekening Bank BNI 371643743 atas nama Yayasan Geutanyoe.[rls/ar]