JAKARTA - Mantan Ketua PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif yakin
wacana agar Muhammadiyah menjadi partai politik akan layu sebelum berkembang
dalam muktamar. Menurutnya, wacana menjadikan Muhammadiyah sebagai partai
politik sebaiknya dipikirkan secara mendalam.
"Perlu
dikaji lagi secara mendalam. Gak sesederhana itu, butuh diskusi panjang,"
kata Buya dalam diskusi bedah buku 'Muazin Bangsa dari Makkah Darat' Biografi
Intelektual Ahmad Syafii Maarif di Monumen Mandala Makassar, Selasa (4/8) sore.
Wacana
agar Muhammadiyah menjadi partai politik kembali mengemuka dalam Muktamar
Muhammadiyah ke-47 di Makassar, Sulawesi Selatan. Wacana ini sebenarnya sudah
lama, namun mengemuka kembali pada muktamar kali ini.
Adalah
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin yang melempar wacana itu dalam
pembukaan sidang pleno pertama Muktamar Muhammadiyah. Menurutnya, ada tiga opsi
soal masa depan Muhammadiyah salah satunya adalah pembentukan partai politik.
Wacana
pembentukan partai politik dipastikan akan menjadi pro dan kontra. Banyak yang
menilai wacana pembentukan partai sulit terwujud.
Tak
hanya Bunya yang tak sepakat, salah satu anggota pimpinan pusat Muhammadiyah,
Yunahar Ilyas juga tak setuju bila Muhammadiyah menjadi parpol. Dia yakin akan
terjadi gesekan kuat di internal Muhammadiyah jika organisasi keagamaan ini
menjadi parpol.
"Akan
menimbulkan gesekan dan rebutan. Kalau organisasi baru mungkin bisa, tapi ini
Muhammadiyah organisasi yang sudah lama. Kalau opsi memilih satu partai, juga
akan menimbulkan kecemburuan. Apalagi opsi mendirikan partai, akan lebih berat
lagi untuk terwujud," kata Ilyas di Kampus Unismuh Makassar.[Merdeka]