KUALA SIMPANG - Pemkab Aceh Tamiang akan terus berupaya meredam
konflik yang ada melalui pendekatan sosial, budaya ekonomi dan pendekatan agama
agar tercipta perekatan tali silaturahmi yang akhirnya menjadi perekat bangsa
sebagai satu kesatuan.
Hal
itu disampaikan Bupati Aceh Tamiang, Hamdan Sati, ST dalam acara sosialisasi
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)
bertema "Satukan Tekad, Rapatkan Barisan Demi Memelihara Kerukunan
Umat Beragama" di aula sanggar kesenian budaya Aceh Tamiang, Rabu (26/8/2015).
"Konflik
di bidang agama harus mampu kita selesaikan sebelum konflik tersebut berkembang
menjadi konflik sosial bahkan konflik politik," ucapnya.
Oleh
karena itu pihaknya berharap sungguh-sunguh adanya kerjasama antara pemerintah
dengan segenap tokoh agama tokoh masyarakat untuk menciptakan iklim kerukunan
beragama sehingga tuntutan hati nurani masyarakat guna membangun daerah yang
lebih maju terwujud.
Sementara
Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tamiang, Tgk Ilyas Mustawa
mengatakan, bahwa pada dasarnya agama Islam selalu mengajarkan untuk saling
hidup rukun dan bersosialisasi (Habluminannas).
"Agama
Islam tidak memaksakan kehendak agar umat agaman lain untuk menganut ajaran
agama islam, karena islam merupakan rahmatan lil'alamin yang artinya rahmat
bagi seluruh umat," kata Tgk Ilyas dalam sambutannya.
Tampak
hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Kesbangpolinmas Aceh Tamiang Khairul Anwar,
SH., MH, perwakilan Polres Aceh Tamiang yang diwakili oleh Kasubag Sumda Kompol
Rusnadi, perwakilan Kajari M. Rafi, SH, perwakilan Umat Kristen protestan
Hotlan Sinaga, perwakilan umat Budha Suhaily dan perwakilan umat Khatolik Agus
batubara.[chairul]