IST |
JAYAPURA - Kantor Perwakilan (Kanwil) Kementerian Agama Papua
menggelar pertemuan bersama Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Papua, TNI,
dan Polri. Dalam acara itu, tokoh agama Papua memohon maaf kepada umat Muslim
atas insiden kerusuhan yang mengakibatkan kebakaran masjid.
Kepala
Kanwil Kemenag Papua, Jannus Pangaribuan mengaku prihatin dengan peristiwa
penyerangan dan pembakaran rumah ibadah di Tolikara. Dia meminta semua pihak
menahan diri sehingga tak menimbulkan aksi saling balas dendam antarumat
beragama.
“Jangan
sampai jatuh korban akibat kasus ini,” kata Jannus dalam
rapat tersebut.
Pertemuan
yang digagas oleh Kepala Kanwil Kemenag Papua ini menghadirkan Ketua Umum
Persekutuan Gereja-Gereja Papua (PGGP), Uskup Leo Labaladjar, Ketua MUI Provinsi
Papua, Saiful Islam Alpayage, Ormas NU Papua, dan sejumlah tokoh agama lain.
Mereka
menyerukan kepada seluruh masyarakat Tolikara untuk melihat masalah ini secara
bijak. Jangan sampai ada yang berupaya memprovokasi ataupun terpancing hingga
memperkeruh suasana. Para tokoh agama ini sangat menyesalkan peristiwa ini.
Apalagi,
terjadi saat momentum Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah pada Jumat (17/7),
kemarin. Intinya, hasil pertemuan itu adalah permintaan maaf kepada umat
muslim. Saat ini, para tokoh agama menyerahkan penyelesaian hukumnya kepada
pihak kepolisian.
Aktifis
Dakwah Papua, Abdul Wahab mengatakan, muslim di Papua tak ingin terprovokasi
dengan adanya aksi pembakaran masjid. Sejauh ini, mereka masih tenang dan tak
terpancing.
“Warga Papua di sini,
baik muslim dan non-muslim sangat menyayangkan kejadian itu. Namun kami tetap
rukun satu sama lain,” kata Abdul.[Republika]