Abu Nawah (kiri pakai topi) |
LHOKSUKON - Eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tidak akan
mendukung lagi Partai Aceh (PA) dimasa akan datang. Penyebabnya dipicu oleh eks
petinggi GAM yang kini menjadi Pemimpin yang tidak adil.
Hal
itu dikatakan langsung oleh Syamsul Bahri (40) alias Abu Nawah, yang merupakan
eks wakil Panglima GAM Daerah II Simpang Uliem Wilayah Peurlak, Aceh Timur,
kepada wartawan di Panton Labu Aceh Utara, Selasa (28/7/2015).
"Mantan
GAM mulai tahun 2016 ini khususnya wilayah Aceh Utara dan Aceh Timur akan
bergabung dengan Din Minimi untuk memperkeruh suasana jika kondisi Aceh masih
dalam kedaan dipimpin tidak adil," tegasnya.
Menurutnya,
para pimpinan pemerintah Aceh termasuk DPRA rata-rata dari kalangan bukan eks
GAM. Kabarnya, mereka sudah mendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
sehingga mereka tidak lagi mensejahterakan Rakyat dan mantan Eks GAM.
"Dan
apabila butir MoU Helsinki tidak diteruskan pada tahun 2017, kami berusaha
membentuk kelompok baru untuk memberontak dihutan," sebutnya.
Ia
mengisahkan, pada 2001 lalu para GAM di hutan telah bersumpah demi Allah dan
demi Agama untuk mensejahterakan rakyat apabila menjadi seorang pemimpin. Namun
yang terjadi saat ini hanyalah jauh dari harapan serta janji palsu.
"Mulai
saat ini kami mencari anggota Din Minimi untuk bergabung dan kami sudah pasrah
dengan keadaan seperti ini. Saya selaku mantan panglima II justeru tidak
dihargai lagi. Banyak mantan GAM sekarang kian mnderita," tutur Abu Nawah.[chairul]