JAKARTA - Pemerintah Korea Utara memerintahkan pemeriksaan
ketat terhadap berbagai sayuran yang akan disajikan untuk pemimpin negeri itu,
Kim Jong Un.
Kabar
ini memicu spekulasi bahwa pemimpin muda Korea Utara itu memiliki kekhawatiran
bahwa seseorang akan meracuni makanan yang disantapnya. Demikian dikabarkan
harian Daily NK yang terbit di Korea Selatan.
Pemerintah
kini memeriksa secara ketat semua sayuran yang ditanam di perkebunan 6.17 di
Pyongyang. Perkebunan ini adalah penyedia berbagai jenis sayuran untuk pemimpin
Korea Utara itu.
"Berbagai
jenis sayuran yang diseleksi ketat itu akan dibawa ke sebuah unit khusus setiap
hari sebelum menjalani pemeriksaan akhir. Tim pemeriksa menggunakan mikroskop
untuk mencari kuman, racun atau elemen-elemen berbahaya lainnya," ujar
seorang sumber kepada harian Daily NK.
"Meski
sudah diperiksa di perkebunan, berbagai sayuran itu akan dibawa ke Biro
Pengawal untuk mendapatkan lampu hijau sebelum disajikan untuk pemimpin
besar," tambah sumber itu.
"Sebelum
disajikan untuk Kim Jong Un, sayur mayur itu akan dicuci dengan seksama hingga
bersih. Lalu sayuran itu harus menjalani pemeriksaan di berbagai departemen
sebelum diserahkan untuk menjalani pemeriksaan eksekutif sebelum mendapatkan
nilai 8 atau 9," tambah sang sumber.
Tak
hanya melakukan pemeriksaan ketat, para pekerja di perkebunan juga diseleksi.
Hanya mereka yang memiliki "songbun" bisa bekerja di perkebunan
tersebut. "Songbun" adalah hubungan keluarga atau kesetiaan terhadap
partai komunis yang berkuasa.
"Para
pekerja di perkebunan itu adalah mereka yang memiliki songbun terbaik dan
biasanya masih lajang dan berusia 20-an," lanjut sang sumber.
"Sedangkan
para pengawas adalah warga Pyongyang dengan songbun sempurna serta telah lulus
dari Universitas Kedokteran Pyongyang. Mereka bisa menghabiskan beberapa menit
untuk memeriksa selembar daun bayam," tambah dia.
Para
pekerja perkebunan ini juga harus mendapatkan pendidikan setingkat doktor
sebelum diterima menjadi pekerja di perkebunan tersebut.
Perkebunan
6.17 dibangun pada 1980-an atas perintah Kim Jong Il, ayah Kim Jong Un.
Perkebunan itu diklaim menghasilkan buah-buahan dan sayuran di dalam
rumah-rumah kaca yang tersebar di atas lahan seluas 6 hektare.
Di
perkebunan ini terdapat lima unit kerja yang masing-masih memiliki 80 orang
staf dengan tugas berbeda dalam menanam berbagai produk perkebunan itu.[Kompas]